Gudeg.net - UAJY menggelar Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2018/ 2019 pada Sabtu (31/8) di Auditorium Kampus 2 Gedung Thomas Aquinas, Babarsari. UAJY mewisuda 886 sarjana.
Dengan wisuda kali ini, UAJY telah meluluskan sebanyak 45.274 sarjana dengan rincian 42.975 sarjana strata satu dan 2.299 sarjana strata dua (magister).
Wisuda Periode IV TA 2018/2019 dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama diselenggarakan pada 31 Agustus 2019 dengan wisudawan dari Fakultas Ilmu Spsial dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknobiologi.
Tahap kedua akan berlangsung pada 7 September 2019 dengan wisudawan dari Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Bisnis dan Ekonomika dan Program Pascasarjana.
Dalam wisuda tersebut, Elisabet Dian Ningtyas dari Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum terpilih menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan. Elsa lulus Sarjana Hukum dengan predikat cumlaude. Perempuan kelahiran Banjarnegara, 18 Oktober 1996 ini meraih IPK 3,99.
Selama menempuh kuliah di UAJY, Elsa termasuk mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti kompetisi dan mendapatkan penghargaan, di antaranya menjadi peserta Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Frans Seda Tahun 2018 sebagai perwakilan UAJY.
“Saya percaya, sesuatu apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan niat yang baik, pasti akan menghasilkan buah yang baik pula,” ucap Elsa.
Sementara itu Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Afriadi, M. Eng., Ph. D., dalam sambutannya mengaharapkan wisudawan/wisudawati untuk selalu menjaga integritas dalam segala hal.
Terlebih dalam situasi sekarang ini, di mana korupsi, suap, dan penyimpangan masih menjadi masalah utama bangsa kita. Ia berharap, para lulusan sebagai cendekiawan tidak terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dengan hal-hal tersebut.
Rektor UAJY secara khusus juga menyoroti tentang isu lingkungan hidup. Ia mengatakan, pembangunan atas nama pertumbuhan ekonomi sering mempunyai efek bawaan yang memberi pengaruh buruk pada lingkungan yang kita miliki.
“Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ tentang perawatan rumah kita bersama mengingatkan kita akan pentingnya merawat lingkungan sebagai rumah kita bersama. Kesadaran bahwa lingkungan yang kita warisi ini harus kita wariskan juga kepada generasi selanjutnya, dengan kondisi yang lebih baik, harus selalu kita jaga,” ungkap Yoyong.
Kirim Komentar