Gudegnet- Belum lama ini tepatnya akhir Juli lalu Desa Widodomartani dicanangkan sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca. Desa Mandiri Gemar Membaca sendiri merupakan konsep kebijakan pembinaan pengembangan minat baca dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman.
Upaya pengembangan minat baca tersebut mesti dibarengi dengan kemampuan literasi. “Kalau tidak dibarengi dengan kemampuan literasi, baca itu bisa menyesatkan. Diawali dengan senang dulu, membaca, lalu ditambah dengan kemampuan literasi,” kata AA Ayu Laksmidewi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Rabu (19/9).
Ayu mengatakan kemampuan literasi antara lain mencakup proses membaca, memahami, menganalisis, menelaah atau mengkaji sehingga kemudian mengambil manfaat dari bacaan itu.Begitu juga dalam membaca konten-konten internet lewat smartphone.
“Bahkan membaca dari smartphone tidak apa-apa, tetapi tahu memilah mana yang bermanfaat mana yang tidak, ucapnya lagi.
Dewasa ini smartphone memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali oleh anak-anak. Menurut Ayu derasnya informasi memang tak bisa dicegah ataupun dihambat. “Satu-satunya cara, kita bekali dengan pengetahuan untuk memiliah, menggunakan smartphone dengan bijak,” ucapnya.
Hal ini harus diawali sejak dini di tingkat keluarga dan juga sekolah. Di sekolah, pihaknya juga menyarankan, agar guru mempergunakan smartphone untuk kepentingan pendidikan. Selain itu juga agar smartphone digunakan untuk melalukan hal-hal kreatif. Penting juga untuk memberi informasi, bagaimana memilah informasi mana yang hoax, dan mana yang bukan,” tutupnya.
Kirim Komentar