Gudeg.net- Sejak awal rencana pembuatan bandara baru yaitu New Yogyakarta International Airport (NYIA) dicanangkan sebagian warga Kulonprogo yang berdampak merasa panik. Pasalnya tanah tersebut merupakan tanah mereka yang berasal dari Sultan Ground dan mereka sudah turun temurun berada ditempat itu. Berbagai pertentangan dihadapi namun berjalannya waktu dan penuh dengan liku-likunya akhirnya pertentangan warga dan pihak yang akan membangun NYIA yaitu PT. Angkasa Pura I berhasil mereda. Angkasa Pura membeli tanah warga dengan harga lebih tinngi dari sewajarnya demi berdirinya bandara.
Namun setelah semua terselesaikan ternyata warga masih mempertahankan satu bangunan yaitu tempat ibadah Masjid Al Hidayah yang terletak di Dusun Kragon II Desa Palihan Kulonprogo. Masjid itu berdiri tepat di sebalah kiri pintu masuk proyek bandara yang dulu saat terjadi pertentangan,Masjid Al Hidayah menjadi tempat berkumpul warga.
"Masjid yang bercat hijau itu memang sampai sekarang masih berdiri disana tetapi sudah tidak ada yang menghuni lagi,"cerita seorang karyawan Angkasa Pura I. "Kami belum membongkar karena menghargai itu adalah tempat ibadah dan terkadang warga masih memakainya untuk kegiatan keagamaan,namun suatu hari nanti akan dipindahkan bukan dihancurkan",tambahnya.
Terlihat bangunan masjid memang masih kokoh seperti terawat dengan baik. Berada ditengah-tengah kawasan mega proyek bandara Masjid Al Hidayah terlihat sangat dominan dengan warna hijaunya karena disekitar masjid tidak ada bangunan warga lagi yang berdiri selain bangunan semi permanen milik pihak proyek.
Kirim Komentar