Gudegnet - Indonesian International Medical Olympiad (IMO), Olimpiade tahunan yang diselenggarakan untuk mahasiswa kedokteran Indonesia dan internasional, digelar 16-19 Oktober 2018. Tahun ini untuk pertama kalinya FK-KMK UGM bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) berkesempatan untuk pertama kali menjadi penyelenggara kompetisi.
Ajang kompetisi ini memiliki enam cabang perlombaan medis, yakni Cardiorespiratory, Genitourinary, Musculoskeletal, Digestive, Neuropsychiatry, dan Infectious Diseases.
IMO kali ini diikuti 594 mahasiswa kedokteran Indonesia, Thailand serta Filipina yang terbagi ke dalam 297 tim.
Wakil Dekan Bidang Akademik & Kemahasiswaan, sr. Gandes Retno Rahayu , M.Med.Ed., PdD mengatakan, bahwa ajang ini bukan sekedar kompetisi dan tujuan utama bukan menang dan kalah.
“Seluruh peserta menunjukkan IMO sebagai ajang untuk menempa dia sendiri, untuk memperkuat knowledge dan skill agar menjadi dokter di negara masing-masing,” ucapnya dalam jumpa pers Rabu (17/10).
Dalam ajang ini tak hanya teori namun juga praktik. Kriswahyu Yudo Wirawan, Ketua panitia IMO 2018 mengatakan bahwa IMO merupakan lomba yang menilai kualitas mahasiswa kedokteran secara komprehensif. Tak hanya teoritik namun juga skills
Alex Bello, Dosen pendamping dari De La Salle University, Filipina mengatakan bahwa tahun ini adalah kali kedua ia mengikuti ajang ini. “Alasan mengikuti kompetisi karena kami tidak hanya mahasiswa visi misi kampus tapi juga mengaplikasikannya,” ucapnya.
Sementara itu Kwanjit Duonhsonk, dosen pendamping dari Chiang Mai University mengatakan bahwa universitas menyarankan untuk mengikuti berbagai kompetisi internasional. “IMO adalah lomba paling sulit dan menantang, dibanding lomba lain. Selain pengetahuan juga menguji keterampilan. Senang bisa mengikuti kompetis ini,” ucapnya.
Kirim Komentar