Gudeg.net- Gelar Pasukan Persiapan Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 dipimpin langsung oleh Ketua Tim Supervisi Operasi Mantap Brata 2019 Mabes Polri Brigjen Pol.Drs.Wahyudi Hidayat.
Brigjen Pol Wahyudi mengatakan bahwa kehadirannya di Mapolda DIY adalah untuk mengecek secara langsung seluruh kesiapan dari Polda DIY dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 mendatang.
“Secara umum kesatuan maupun perseorangan personil telah siap, kemudian peralatan yang dimiliki dan perlengkapan kendaraan semua juga dalam kondisi siap pakai untuk pengamanan Pilpres mendatang,” ujar Brigjen Wahyudi.
Gelar Pasukan Persiapan Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 ini dilaksanakan di Halaman Mapolda DIY,selasa(11/12). Dengan jumlah kekuatan pasukan sekitar 500 personil dan puluhan kendaraan taktis seperti motor dan mobil.
Brigjen Wahyudi menambahkan untuk pengamanan Pilleg dan Pilpres 2019 sudah berada dalam tupoksinya masing-masing Polda dan Satgas Opsda. Dan mereka sudah memiliki Standart Operasional Prosedur (SOP) untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan terhadap pelaksanaan Pileg Pillpres.
Kepada Bidang Humas Polda DIY AKBP Yulianto mengatakan bahwa tingkat kerawanan Pileg Pilpres di DIY sangat berbeda setiap wilayah.
“Bila terjadi kerawanan,Polda akan melakukan tindakan yang terukur dan proposional sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Kabid Humas itu.
AKBP Yulianto menuturkan bahwa tingkat kerawanan DIY berbeda-beda yang terbagi atas masa kampanye,masa minggu tenang dan masa pencoblosan. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena Polda DIY akan menurunnkan 2/3 kekuatan yang dimilikinya.
Terkait dengan perihal black campaign (Kampanye hitam),hate speech dan hoax,Brigjen Wahyudi Hidayat mengatakan sudah membentuk Satgas Cyber Patrol yang khusus menangani hal tersebut.
“Dengan adanya Satgas Cyber Patrol nantinya masyarakat dapat melaporkan apapun itu yang terkait dengan kampanye hitam hingga hoax. Bisa lapor ke Kepolisian,Bawaslu maupun KPU untuk dilakukan tindakan lebih lanjut,” tegas Brigjen Wahyudi saat diwawancara.
Kepolisian berharap bahwa dengan adanya pesta demokrasi seharusnya tidak perlu ada kerawanan bila saling mendukung satu sama lain. Karena pesta ini milik semua rakyat Indonesia bukan milik perseorangan ataupun pergolongan.
Kirim Komentar