Gudeg.net - Diresmikan dua tahun yang lalu, Taman Paseban Bantul sebagai salah satu ikon kota Bantul terus mempercantik dan menambah fasilitasnya. Salah satunya dengan dipasangnya instalasi unik yang digawangi oleh proyek sosial Payung Teduh.
sehari-harinya Taman Paseban sering dipergunakan untuk tempat bermain anak-anak dan wisata keluarga. Karya seni ini selain sebagai karya seni juga ditujukan sebagai solusi dari banyaknya tindakan asusila yang sering terjadi di taman ini.
Instalasi ini merupakan karya dari dua anak muda, Muhtiah Zahra (Moza) dan Rama Jatu Setiaji yang berhasil memenangkan sebuah kompetisi Passion bertajuk PassionVille di kategori The Most Remarkable #ProjectPassion yang digagas oleh Wismilak Foundation.
Menurut Moza, ketertarikannya membuat instalasi di Bantul karena Bantul terkenal dengan kreatifitasnya dan kota ramah anak dan keprihatinannya dengan tindakan asusila yang meresahkan akhir-akhir ini di Taman Paseban Bantul .
Lima instalasi berbentuk bunga raksasa dengan tinggi sekitar 4,5 meter hingga 5 meter diberi nama “Ingsun”. Penamaan Ingsun yang berarti Saya (dalam bahasa Jawa),menurut Moza bermakna, “sebagai manusia dan refleksi, dan yang melihat bisa jadi peneduh.”
Bentuk bangunan bunga yang cembung ke atas dank e samping melambangkan hakikat manusia dengan tuhan kea rah vertical dan hubungan manusia dengan manusia kea rah horizontal.
Tiangnya yang melengkung melambangkan jalan dan pandangan manusia berbeda-beda. Sedangkan seribu tanaman tropis yang ditanam di dalam pot-pot melambangkan manusia yang memiliki bermacam-macam karakter.
Peresmian “Ingsun” yang berlangsung pada Minggu (23/12)dihadiri oleh sejumlah komunitas anak muda, Dinas Lingkungan Hidup Bantul, DPUPKP, dan Bidang Cipta Karya. Selain itu Moza juga menggandeng komunitas mural “Dinding Rupa” yang berasal dari Surabaya dengan menampilakn karya seni rupa berukuran 12x2,4 meter di Area Taman Paseban.
“Dengan adanya penambahan landmark ini diharapkan mampu menhidupkan suasana positif, Taman Paseban tidak hanya sebagai taman bermain namun bisa juga menjadi Coworking Space di ruang terbuka, “tutur penggerak project passion, Edric Chandra.
Kirim Komentar