Berita

Angka Kematian Tertinggi di DIY, RS UII Bantul Fokuskan Layanan Ibu dan Anak

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 29 Januari 2019 15:04
Angka Kematian Tertinggi di DIY, RS UII Bantul Fokuskan Layanan Ibu dan Anak
Bagian depan RS UII (28/1)-Gudegnet/Trida


Gudegnet – RS UII saat dibuka nanti akan banyak memfokuskan layanannya pada kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RS UII, dr. Widodo Wirawan, MPH, saat ditemui di kantornya di RS UII (28/1).

“Angka kematian ibu dan anak di Bantul ini tertinggi di DIY. Kami melayani juga tentunya kebutuhan medis yang lain, tetapi program untuk ibu dan anak ada banyak, tidak hanya medis, tapi edukasi juga,” ujarnya.

Turut menyukseskan program pemerintah untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak di Bantul, rumah sakit enam lantai ini memiliki layanan yang komprehensif untuk ibu dan anak.

Rumah sakit ini menyediakan unit psikologi anak, jantung anak, medical check up anak, tumbuh kembang anak. Bahkan layanan ibu dan anak ini sudah fokus sejak masa pra-konsepsi atau masa sebelum kehamilan.

Bangsal anak RS UII
Bangsal anak RS UII/Gudegnet-Trida

Selain layanan medis, rumah sakit berdaya tampung 264 tempat tidur ini menghadirkan banyak kelas yang nantinya dapat diikuti oleh masyarakat sekitar.

Rumah sakit kedua milik Badan Wakaf UII ini rumah sakit tipe C, kedua terlengkap di Bantul. Rumah sakit tipe C sendiri harus mengoptimalkan empat layanan dasar; kandungan, anak, bedah, dan penyakit dalam. Selain empat layanan syarat rumah sakit tipe C ini, RS UII juga memiliki 14 layanan spesialis lain.

“Kami di sini juga menghadirkan layanan yang kompetitif, dalam artian, layanan kami dapat diakses bahkan oleh masyarakat menegah-ke bawah sekalipun,” ujar direktur muda ini.

Saat ini RS UII belum dapat menerima pasien dengan BPJS. Secara prosedural, sebelum dapat menampung pasien BPJS, rumah sakit harus terlebih dahulu diakreditasi. Proses akreditasi ini memakan waktu 1-2 tahun.

Namun sesuai dengan peraturan BPJS, kegawatdaruratan harus diterima oleh semua rumah sakit. Jadi untuk keadaan darurat, pasien BPJS dapat diterima di rumah sakit seluas 2,5 hektar ini.

Widodo juga mengungkapkan bahwa walaupun saat ini RS UII bukan merupakan rumah sakit pendidikan, tidak menampik kemungkinan di masa mendatang akan menjadi rumah sakit pendidikan.

dr. Widodo Wirawan
dr. Widodo Wirawan, MPH-Gudegnet/Trida

Di kesempatan yang sama Widodo menjelaskan pemilihan lokasi di Srandakan, Pandak, Bantul ini. “Lokasi ini daerah yang strategis. Perkembangan ke depannya sangat menjanjikan, ke arah bandara internasional, nanti di seberang ada pusat kuliner milik Pemda Bantul, aka nada Embarkasi Haji juga,” tuturnya.

Rumah sakit dengan bangunan dan interior modern akan dibuka tanggal 10 Februari 2019 mendatang dan akan beroperasi sehari sesudahnya, yaitu tanggal 11 Februari 2019.

 


1 Komentar

  1. Adi setyo wirandoko Rabu, 20 Maret 2019

    Mau tanya,, praktek dr bambang hesta yogi spkj hari apa ya

Kirim Komentar


jogjastreamers

UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


GCD 98,6 FM

GCD 98,6 FM

Radio GCD 98,6 FM


JIZ 89,5 FM

JIZ 89,5 FM

Jiz 89,5 FM



Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini