Gudeg.net – Apa yang dapat kita lkukan dengan limbah kotoran sapi? Ada banyak sebenarnya. Salah satu yang dimanfaatkan oleh warga Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul. Di sini, limbah tinja sapi bukan cuma jadi pupuk, tapi juga membantu warga menghemat pengeluaran rumah tangga.
Didampingi oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Yessa (Jepang), warga mengkonversi limbah ini menjadi gas metana dalam biodigester.
“Gas metana yang dihasilkan menjadi sumber energi yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas untuk keperluan memasak,” ujar Dr. Joko Nugroho WK, Ahli Teknik Bioproses DTPB yang mendampingi masyarakat dalam menggunakan teknologi biodigester pekan lalu.
Konversi limbah kotoran sapi ini disebut slurry, atau ampas biogas. Slurry berbentuk campuran padat cair yang tidak berbau, dan tidak mengundang serangga.
Pemanfaatan slurry sebagai pupuk juga dilakukan oleh wanita tani di desa tersebut. Sayuran yang ditanama antara lain tomat, cabai, dan terong.
Manfaat utama pengolahan limbah ini adalah untuk meningkatkan sanitasi lingkungan dengan mengurangi bau kotoran ternak. Tentu saja, untuk pengeluaran rumah tangga, teknologi ini sangat membantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli gas dan sayuran.
“Harapannya lalu terjadi peningkatan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat,” ungkap Joko.
Kirim Komentar