Gudeg.net- Sekitar 500 model berlenggok di sepanjang jalan antara Gedung Agung dan Titik Nol Yogyakarta dengan menggunakan busana berbahan dasar sarung,minggu(10/2). Gelaran fashion show yang bertajuk Malioboro Fashion Show 1000 Sarong ini dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta ataupun para wisatawan.
Ketua Panitia Fashion Show 1000 Sarong Afif Syakur mengatakan bahwa dengan fashion show sarung ini berusaha ingin mengangkat Yogyakarta sebagai salahsatu pintu etnik Nusantara.
“Selama ini kita berfikir sarung hanya untuk santai akan tetapi dengan kreatifitas para perancang busana sarung dapat naik kelas dan dapat mengangkat citra sarung yang dahulu hanya dipakai oleh para santri di pesantren,” ujarnya.
Afif mengatakan sarung adalah bagian dari masyarakat sejak dulu maka dengan acara ini kami ingin menambah guna sarung menjadi salahsatu fashion pengganti celana berbahan denim atau jeans. 1000 sarung yang ditampilkan terdiri dari puluhan jenis kain diantaranya tekstil, tenun dan batik,kata Afif.
Para perancang memanfaatkan event 1000 sarung ini untuk mengeksplor kreatifitasnya melalui kain sarung yang mereka tampilkan. Model kreasi sarung yang ditampilkan berupa sarung yang dapat diikat ke badan atau pun dililitan dari batas pinggang hingga ujung kaki.
Event fashion show 1000 sarung ini merupakan rangkaian dari program Jogja Heboh dan diikuti oleh lebih 7 Asosiasi yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jogjakarta Chapter.
“Fahion show ini diikuti lebih dari 40 perancang busana dan menghasilkan sekitar 1040 jenis model sarung yang dipamerkan sore hari ini,” ungkap Afif saat diwawancara.
Dengan digelarnya Fashion Show 1000 Sarong di jalan Malioboro ini harapan kedepannya agar masyarakat dapat mendapatkan ide atau kreatifitas untuk mengolah sarung menjadi produk fashion yang kekininian dan dapat diandalkan bagi semua level masyarakat.
Kirim Komentar