Gudegnet – Merayakan Tahun Baru Imlek 2570, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) akan kembali digelar mulai besok, 13 hingga 19 Februari 2019, di sepanjang Jalan Ketandan, Malioboro.
Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini yang berlangsung selama tujuh hari merupakan yang terlama. Agenda ini termasuk dalam Pesona Indonesia.
Harry Setio, Ketua Panitia PBTY 2019 mengatakan, beragam atraksi kesenian akan disuguhkan selama penyelenggaraan. “Dari Wayang Potehi hingga Barongsai dan stand-stand kuliner yang berasal dari berbagai suku etnis Tionghoa” kata Harry di Diskominfo, Balai Kota Yogyakarta, Senin (11/2).
Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait kebudayaan Tionghoa seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, hingga lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin.
Festival kuliner akan menghadirkan ratusan stand. Pengunjung dapat menikmati kuliner sambil menyaksikan pertunjukan pentas seni dari berbagai daerah di area Kampoeng Ketandan.
Harry mengatakan, PBTY diharap dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Yogyakarta. Ia menambahkan, pengunjung tak perlu khawatir dengan kulinernya karena telah dibedakan antara kuliner halal dan non halal.
Di samping itu, selama tujuh hari penyelenggaraan, pukul 16.00-22.00 akan diadakan pameran budaya di beberapa titik, yakni di Rumah Budaya Ketandan dan juga Dreamlight.
Tak ketinggalan, liong juga akan memeriahkan gelaran yang digelar ke-14 kalinya ini. Tiga penampil terbaik dari Jogja Dragon Festival yang diadakan di Sleman City Hall akan menghibur pengunjung dalam Karnaval Budaya PBTY yang bertajuk “Malioboro Imlek Carnival”. Karnaval ini akan diselenggarakan Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 18.00 di sepanjang Malioboro hingga Alun-alun Utara.
Kirim Komentar