Berita

Pemkab Bantul Terapkan Siaga Darurat Bencana

Oleh : Rahman / Senin, 18 Maret 2019 18:11
Pemkab Bantul Terapkan Siaga Darurat Bencana
Alat Berat sedang Mengevakuasi Sebuah Kendaraan yang Terjebak akibat Longsor di Desa Desa Kedung Buweng Bantul,(18/3)/Rahman

Gudeg.net- Pemerintah Kabupaten Bantul menetapkan status ‘Siaga Darurat Bencana’ sebagai mengantisipasi bencana banjir dan longsor. Status darurat tersebut diberlakukan sejak 18 Maret hingga 24 Maret 2019 mendatang.

Hal tersebut dikemukanan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto pada saat meninjau daerah longsor di Desa Kedung Buweng Wukirsari Imogiri Bantul, Senin (18/3).

“Terdapat 17 titik rawan bencana di wilayah Bantul dan 10 diantaranya merupakan daerah yang sangat beresiko akan bencana longsor bila musim penghujan datang,” ujarnya.

Jika di hilir (Sleman dan Kota Yogyakarta) hujan dengan intensitas cukup besar maka 6 buah sungai yang bermuara di Bantul dapat dipastikan akan meluap dan membanjiri wilayah sekitarnya. Seperti yang terjadi di Kedung Buweng ini, dimana akibat hujan terjadilah longsor yang mengakibatkan adanya korban, tambahnya.

Data yang diterima oleh BPBD Bantul terdapat empat orang korban yang tertimbun oleh longsor yang terjadi pada Minggu malam.

“Dari info yang kami terima terdapat sekitar 3 rumah yang terdampak longsor dan dua diantaranya rata dengan tanah. Namun satu rumah masih berdiri akan tetapi penuh dengan tanah dan lumpur,” jelas Dwi.

Dwi memaparkan, Kecamatan yang rawan longsor meliputi Pleret, Ndlingo, Imogiri, Piyungan, Kretek, Pundong, dan Pajangan. Selama status tanggap darurat ini Pembab Bantul dan BPBD Bantul akan terus memantau dan menyiapkan tim gerak cepat jika terjadi bencana susulan.

Kepala BPBD DI Yogyakarta Biwara Yuswatana menjelaskan, bencana banjir dan longsor ini merupakan dampak dari badai Siklon Tropis Savannah yang terjadi di Samudera Hindia.

“Badai Savannah ini berdampak merata hampir disemua empat kabupaten dan satu kota serta beberapa kota di sekitar Yogyakarta,” jelasnya.

Kulonprogo, banjir yang terjadi di empat kecamatan diantaranya Kecamatan Panjatan, Wates, Sentolo dan Temon sempat membuat sekitar 500 orang mengungsi.

“Gunungkidul sembilan kecamatan meliputi Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo dan Patuk terjadi kejadian longsor namun semua sudah dalam penanganan,” tegas Birawa.

Sedangkan Kota Yogyakarta dan Sleman terjadi beberapa pohon tumbang dibeberapa lokasi akibat diterjang angin pada saat hujan melanda. Dan Bantul merupakan wilayah yang paling terdampak cukup parah sebanyak 35 desa di 14 kecamatan mengalami banjir, 26 desa di 10 kecamatan terjadi tanah longsor, dan 9 desa di 7 kecamatan alami pohon tumbang.

BPBD bersama intstansi terkait seperti Basarnas dan dibantu oleh TNI Polri akan akan terus berupaya untuk mencari korban dari tanah longsor hingga diketemukan.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini