Gudeg.net- Ribuan warga berkumpul untuk mendapatkan sekitar 3000 paket sembako murah dibagikan oleh PT KAI Daop 6 Yogyakarta di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Kegiatan yang bertajuk ‘Paket Pangan Murah’ ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT Kementerian BUMN ke-21. Dan PT KAI sebagai salahsatu BUMN Agen Pembangunan memiliki peran penting dalam kegiatan sembako murah ini.
Eksekutif Vice President PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto mengatakan, pembagian sembako murah ini terbagi atas dua lokasi yang berbeda.
“Total 3000 paket sembako ini kami alokasikan menjadi dua lokasi stasiun, 2000 di Stasiun Tugu Yogyakarta dan 1000 paket sembako lagi di Stasiun Solobalapan Solo Jawa Tengah,” ujarnya saat menghadirI pembagian sembako di Pintu Selata Staiun Tugu Yogyakarta, Kamis (4/4).
Selain pembagian sembako murah disini dan Solobalapan, PT KAI DAOP 6 juga menyelenggarakan kegiatan Gebyar PAUD di Temon Kulonprogo. Kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR) ini bertujuan, PT KAI sebagai BUMN ikut ambil andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tambahnya.
Adapun isi dari satu paket sembako ialah satu kilo beras, satu kilo minyak goreng, 450 gram gula pasir, 250 gram garam dan 425 gram sarden dan masyarakat dapat menebus dengan uang senilai Rp.10 ribu rupiah.
“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan setidaknya dapat sedikit membantu para warga yang membutuhkan, “ tutur Eko.
Disaat yang sama PT KAI juga mensosialisasikan sebuah sistem pembayaran uang elektronik atau digital yaitu Aplikasi Non Tunai Link Aja. Aplikasi berbasis andrioid ini merupakan bentukan dari tujuh BUMN diantaranya Telkomsel, BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, Pertamina dan Asuransi Jiwasraya. yang berguna bagi masyarakat untuk pembayaran tiket kereta api Prambanan Ekspres (Prameks).
“Selain pembelian tiket kereta api, Aplikasi Pembayaran Digital LinkAja dapat juga digunakan untuk pembayaran jalan tol dan untuk mendapatkan aplikasinya sangat mudah, masyarakat tinggal download saja pada smartphone berbasis android, “ jelas Eko Purwanto saat diwawancara.
Kirim Komentar