Gudeg.net - Pemilihan Dimas Diajeng Kota Jogja masuk pada tahapan karantina. Selama tiga hari ke depan, (25-28/4/2019) 30 finalis akan mendapat berbagai materi sebelum Malam Penobatan Dimas Diajeng Kota Jogja 2019 yang akan berlangsung 28 April 2019 di Pagelaran Kraton Yogyakarta.
Karantina dilangsungkan di Hotel Neo Awana Yogyakarta. Selama tiga hari, para finalis akan mendapat pembekalan mengenai pariwisata, kebudayaan, Peran Pemuda dalam Masyarakat, Bahasa Jawa, Enterpreneur, Personal Branding, English for Tourism, Media Relation, Event, Beauty Class, hingga Public Speaking.
“Ini untuk membekali mereka tidak hanya sebagai Dimas Diajeng Jogja, tapi bagaimana mereka berkehidupan di masyarakat Kota Jogjakarta itu sendiri,” kata Yeti Martanti, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta saat jumpa pers di Hotel Neo Awana Yogyakarta, Kamis (25/4/2019).
Yeti mengatakan, mekanisme penjurian tahun ini berbeda dengan tahun lalu. “Penentuan untuk Dimas Diajeng nanti modelnya adalah semacam talkshow di atas panggung. Kami ingin mereka benar-benar yang menjadi aktornya,” kata Yeti.
Proses seleksi pemilihan Dimas Diajeng tahun ini diawali dengan seminar dengan empat tema berbeda pada awal bulan Maret lalu.
Seminar tersebut antara lain “Menjadi Broadcaster Kreatif dan Berkualitas di Industri Milenial (5/3/2019), Menjadi Wirausaha Sejak Muda, Siapa Takut?” (6/3/2019), “Langkah Awal memulai Event Organiser” (12/3/2019), dan Membangun Personal Branding dengan Kepribadian Positif (14/3/2019).
Selanjutnya para peserta mengikuti serangkaian tes berupa wawancara, psikotes hingga akhirnya terpilih 30 finalis yang terdiri dari 15 Dimas dan 15 Diajeng.
Dilaksanakan setiap dua tahun sekali, pemilihan Dimas Diajeng merupakan upaya dalam memberikan persuasi kepada generasi muda di Kota Yogyakarta, terhadap pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya.
Kirim Komentar