Sore tadi (07/12), secara khusus GudegNet berkesempatan bertemu dengan dua peserta
Dimas Diajeng Jogja 2007 yang malam nanti akan menghadapi penjurian akhir kontes
Duta Pariwisata, Dimas Diajeng Jogja 2007.
Diantara peserta Dimas Diajeng Jogja 2007, tercatat Melinda Paramitha Kusuma Dewi, seorang diajeng berusia 18 tahun yang berhasil bertahan hingga babak 30 besar
kontes Duta Pariwisata Jogja ini.
Menurut mahasiswi semester satu Program Internasional Hukum, Universitas Islam
Indonesia ini, Jogja memiliki potensi besar dalam hal pariwisata. Jogja tidak
hanya melulu Kraton, Malioboro, Parangtritis, Kaliurang dsb, namun Jogja juga
mempunyai Kali Code, Batik Imogiri dan Museum Kekayon dll yang belum dikelola
secara optimal.
"Potensi wisata Jogja luar biasa. Tidak hanya Kraton, Malioboro, Parangtritis,
Kaliurang dsb, namun Jogja juga mempunyai Kali Code, Batik Imogiri dan Museum
Kekayon dll yang belum dikelola secara optimal. Jika Wisata alternativ tersebut
dikelola dengan manajemen yang baik, bukan tidak mungkin akan menjadi obyek wisata
alternatis yang akan dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ungkap
Melinda Paramitha Kusuma Dewi, Diajeng termuda dibabak 30 besar ini.
Senada dengan Diajeng Melinda, Dimas Hangga Fathana (21 thn) juga menyayangkan terhadap potensi wisata Kali Code yang belum diekspos.
"Kali Code memiliki potensi wisata yang luar biasa sebagai tempat wisata alternatif
di Jogja, namun keberadaannya belum diekspos secara benar," ungkap mahasiswa Fisipol
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Ke-30 peserta Dimas Diajeng Jogja, malam nanti (07/12) bertempat di LPP Convention
Hotel, akan kembali diseleksi
hingga menjadi sepuluh peserta yang terdiri dari lima dimas dan lima diajeng.
Direncanakan, juri yang akan menyeleksi mereka adalah KRT Daud Wiryo Hadinegoro,
Condroyono, M. Tasbir, Hadi Mochtar, Silvi Dewajani, Bagus Adhi Baliantoro, dan
salah satu perwakilan dari Dimas Diajeng sebelumnya.
Kirim Komentar