Pagi tadi (20/07) pukul 10.00 WIB, bertempat di Kona Rice & Coffee, Paguyuban Dimas Diajeng Jogja menyelenggarakan acara jumpa pers berkaitan dengan prestasi anak muda Jogja
yang berhasil merebut gelar juara pada Pemilihan Duta Muda ASEAN - Indonesia (PDMAI) 2007. Hadir dalam acara tersebut, Juara Favorit Sekaligus Wakil II Final PDMAI Andiputra Sparringa (Dimas Jogja 2005), Juara Harapan II PDMAI Menur Adhiyasasti, Diajeng Jogja 2005 Asri Meikawati dan Favorit Dimas Jogja 2005 Puguh Prasetyo.
PDMAI 2007 merupakan program yang dicetuskan oleh Indonesia untuk
mempromosikan ASEAN pada level internasional, regional dan nasional.
Promosi tersebut mencakup segala aspek mengenai ASEAN. Selama ini,
promosi tentang ASEAN dirasakan kurang, sehingga negara ASEAN kurang
mendapatkan perhatian yang layak di dunia internasional.
"Tujuan utama dari PDMAI 2007 adalah untuk mempromosikan ASEAN dari segala aspek kehidupan baik sosial, budaya, ekonomi dan pariwisata. Selama ini, promosi tentang ASEAN sangatlah kurang sehingga negara ASEAN kurang mendapatkan perhatian di dunia internasional. Dengan even ini, semoga negara ASEAN khususnya Indonesia dan juga Jogja dapat kembali menjadi perhatian dunia internasional khususnya untuk aspek pariwisata," jelas Andiputra kepada wartawan.
Beberapa
program nasional dan internasional telah dipersiapkan untuk diikuti oleh
duta bangsa tersebut, diantaranya adalah pertukaran pemuda ke Jepang,
Kanada, Australia, Kore dan India dan nantinya turut serta dalam
program ASEAN Youth Camp yang diikuti oleh perwakilan dari
seluruh negara ASEAN ditambah dari perwakilan dari negara Jepang, Korea
dan China, "Kita akan berpartisipasi dalam beberapa Summit Meeting
ASEAN dan turut dalam ASEAN Youth Camp yang diikuti oleh seluruh negara
ASEAN
ditambah negara Jepang, Korea dan China," tambah Menur.
Seperti diketahui, program Dimas Diajeng Jogja sempat terhenti ditahun
2006 karena bencana gempa yang melanda Jogja. Jika dulu Dimas dan
Diajeng Jogja yang menjadi duta pariwisata Jogja hanya bertugas
mempromosikan Jogja kepada masyarakat dunia internasional, kini Dimas
dan Diajeng Jogja terlebih dulu harus meyakinkan bahwa Jogja telah aman
dan mulai pulih pasca gempa sehingga layak untuk dikunjungi. Menurut
Diajeng Jogja 2005, Asri Meikawati, tidaklah mudah meyakinkan kepada
masyarakat internasional bahwa Jogja telah aman dan siap dikunjungi oleh
wisatawan khusunya mancanegara.
"Memang tidak mudah bagi Jogja pasca gempa. Dua bulan setelah gempa, saya (Asri Meikawati-red) ke Brunei Darussalam. Masyarakat di sana ternyata hanya mengetahui berita yang negatif mengenai Jogja pasca gempa, padahal pada kenyataannya beberapa bulan pasca gempa, Jogja telah mulai bangkit dari keterpurukan. Untuk meng-counter berita negatif tersebut, saya mengalihkan perhatian mereka dari gempa, misalnya dengan memperkenalkan seni dan budaya yang ada di Jogja," jelas Asri menjawab pertanyaan GudegNet.
Sebagai salah satu sektor andalan Indonesia
khususnya Jogja, pariwisata harus mendapat perhatian lebih dari
pemerintah dalam hal promosi yang diharapkan mampu meng-counter isu
miring tentang kondisi Indonesia secara umum dan Jogja secara khusus.
Dari program ini, diharapkan dapat menghidupkan kembali nadi pariwisata
Jogja yang beberapa tahun lalu sempat mengalami berbagai cobaan.
Jogja telah bangkit dan siap menyambut wisatawan.
min kalo boleh kami belajar dari web nya mimin ya. ini calon web kita https://www.kututraveling.xyz/ sementara diisi seadanya biar nggak kosong. terima kasih
Kirim Komentar