Seni & Budaya

Letto Romantiskan FKY Micara

Oleh : Rahman / Jumat, 19 Juli 2019 16:10
Letto Romantiskan FKY Micara
Penampilan grup band Letto pada saat Micara FKY 2019 di Pandapa Art Space Yogyakarta, (18/7)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019 sukses menggelar dua even secara berturut-turut selama dua hari di Pandapa Art Space.

Hari pertama FKY menggelar pementasan teater yang berjudul Djembatan Gondolaju dan penampilan grup band lawas asli Yogyakarta Letto pada hari kedua, Kamis (18/7).

Even yang bertajuk Micara tersebut berhasil menyedot ratusan pengunjung yang didominasi oleh generasi milenial pada saat grup band Letto tampil.

Kata Micara sendiri merupakan kata bahasa Jawa yang bermakna ‘berbicara’. Sesuai dengan judul acara, Letto tidak hanya menghibur penonton dengan lagu-lagu berlirik magisromantisnya.Letto, berkolaborasi dengan para pemain gamelan.

Vokalis Letto Noe didaulat untuk mengajak para penonton meninjau kembali perjalanan hidup manusia melalui lagu-lagunya yang sengaja diurutkan untuk membawakan tema Micara tersebut.

“Semua manusia lahir dengan berkah dari Tuhan, tapi dalam perjalanan hidupnya, ia juga mencari pengisi lubang dalam hatinya. Lubang itu ialah cinta, cita, dan cipta,” kata Noe saat membuka prolog menuju lagu pertama Lubang di Hati.

inti Micara, yaitu mengenai keadaan wungu manusia. Wungu diartikan sebagai keadaan ‘bangun’ atau spiritually awaken. Untuk mencapai keadaan tersebut, manusia harus melepaskan lima selubung yang membungkus dirinya.

“Diantaranya adalahh Annamaya Kosa (tubuh jasmaniah), Pranamaya Kosa (lapisan nafas), Manomaya Kosa (alam pikir, emosi, dan mental), Vijnanamaya Kosa (pengetahuan sejati atau kebijaksanaan), dan Anandamaya Kosa (kesadaran kosmos),” jelas Noe Letto.

Sebagai perumpamaan dari unsur Pranamaya Kosa, Letto Mmembawakan lagu Sandaran Hati dengan liriknya: “Aku dan nafasku merindukanmu”. Juga ketika berbicara tentang kebijaksanaan dalam lapis Vijnanamaya Kosa, Letto mendampinginya dengan lagu Cinta Bersabarlah.

Acara ini diselingi dengan dolanan anak, yaitu Dolanan Jamuran. Letto dan para pemain gamelan mengajak penonton untuk mengikuti permainan ini.

 Permainan yang bertujuan untuk berkenalan dengan teman sepermainan tersebut mengharuskan peserta membentuk jamur yang disebutkan dengan tubuhnya atau memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.

Permainan ini kembali mengundang tawa para penonton karena para pemain membentuk bentuk-bentuk unik ketika diminta membuat bentuk jamur tertentu.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini