Gudeg.net- Ratusan orang telah memadati kawasan Titik Nol Yogyakarta demi menantikan acara penutupan festival video mapping Yogyakarta SUMONAR 2019 yang akan menyuguhkan permainan ribuan proyeksi cahaya, Senin malam (6/8).
Pada penutupan Sumonar 2019 tadi malam ditampilkan 10 seniman video mapping. Mereka menghiasi dua gedung bersejarah milik Yogyakarta yaitu Gedung Bank Indonesia dan Kantor Pos Besar Yogyakarta dengan permainan proyeksi cahaya.
Salah satu seniman yang terlibat dalam penutupan SUMONAR 2019 Iga Massardi mengakui, dirinya tidak percaya melihat antusiasme ratusan orang yang menyasikan acara penutupan Sumonar malam tadi.
“Sempat kaget juga melihat antusias para penonton yang hanpir menutupi bahu jalan di Titik Nol ini. Membuktian bahwa festival video mapping ini sangat diterima di Yogyakarta,” ujarnya.
Iga menambahkan, dirinya baru pertama kali mengikuti sebuah acara video mapping dan baginya video mapping merupakan hasil dari proses berkesenian yang wajib untuk diapresiasi oleh masyarakat luar. Pada malam penutupan kali ini mempersembahkan sebuah karya video mapping dengan tema aristik visual berjudul Any Colour You Like.
“Video mapping bukan hanya dari kalangan senimannya akan tetapi kalangan umum juga bisa mengapresiasi seni dengan lebih santai. Terlebih ketika mereka memberikan reaksinya lebih natural, karena tidak punya ekspektasi apa-apa di sini,” tambah Gitaris Band Barasuara itu.
Dalam penutupan SUMONAR 2019 ini, menampilkan karya video mapping dari Sany Budiman/Eureca Indonesia, Chiefy Pratama/Next, S.Wibowo/VJRI, RPTV, Isha Hening x Iga Massardi, JVMP x Febrianto Tri Kurniawan, LZY Visual, Furyco, Uvisual, Raymond Nogueira/Rampages (Macau) dan JVMP all stars.
Setelah menampilkan karya-karya video mapping dari beberapa seniman tersebut, dilanjutkan dengan pesta penutupan Pameran Instalasi Visual di Loop Station.
Sementara itu Festival Director SUMONAR 2019 Ari Wulu menuturkan, festival yang pada awalnya bernama Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) ini sudah menjadi bagian dari sebuah festival yang mampu melibatkan sejumlah seniman mapping dari luar negeri.
“Ada seniman mapping dari Philipina MVLTIVERSE dengan seniman Derek Tumala & Clarissa Gonzales dan dari Macau Raymond Nogueira dan Rampages. Dan mereka memberikan tanggapan yang sangat positif atas terselenggaranya acara ini,” tuturnya.
Ari Wulu juga mengakui, bberkat dari Sumonar ini dirinya dan tim telah mendapat banyak tawaran dari festival lain yang ingin berkolaborasi dengan para seniman yang terlibat dalam SUMONAR maupun orang-orang yang terlibat di dalam festival ini.
Selaku Festival Director Sumonar 2019 Ari Wulu berharap dengan festival ini dapat memicu semangat dari para seniman dan juga dapat melahirkan seniman-seniman video mapping baru.
Festival video mappping SUMONAR 2019 telah digelar selam 11 hari mulai pada 26 Juli hingga 5 Agustus 2019.
Kirim Komentar