Gudeg.net-Kampung Buku Jogja (KBJ) kembali digelar pada 2-5 September 2019, di PKKH UGM. Pengelenggaraan acara tahunan yang digelar untuk kelima kalinya ini mengangkat tema “Menelisik Bilik-bilik Indonesia”.
Dengan tema tersebut, KBJ bermaksud mengenalkan keragaman nusantara yang terdokumentasikan dalam teks dan buku.
“Tema ini kami angkat karena pada dasarnya buku mengandung pengetahuan yang sangat banyak, termasuk keanekaragaman masyarakat Indonesia,” kata Arif Abdulrakhim, salah satu penyelenggara KBJ 2019.
KBJ adalah acara literasi yang disajikan bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui perkembangan buku-buku bermutu. Selain bisa membeli berbagai buku yang digelar di sana, pengunjung juga dapat mengikuti workshop penulisan, talkshow, orasi literasi, lelang buku, dan bursa naskah.
Menggunakan nama “Kampung”, Adhe Ma’ruf yang juga dari penyelenggara mengatakan, pihaknya tak ingin event ini kaku. “Kita pingin kaya di kampung, semua orang bisa cangkruk-an, nongkrong, ngobrol santai. Bahwa dari obrolan itu ada hal produktif ya bonus,” katanya kepada Gudeg.net, Senin (2/9).
Pengunjung nampak asyik memilih buku pada hari pertama penyelenggaraan, Senin (2/9). “Alhamdulillah pesertanya dibanding yang keempat lebih banyak dari jumlah penerbit,” kata Arif saat pembukaan.
Tim artistik antara lain menggunakan kardus, barang yang akrab dengan buku, untuk mendekorasi tempat berlangsungnya acara.
Jika biasanya event buku serupa memajang quote-quote atau kutipan dari tokoh-tokoh terkenal, KBJ memajang quote-quote unik tentang buku dari pengunjung.
Quote itu misalnya berbunyi, “Adakah yang lebih wangi dari aroma sate padang dan lembar halaman buku?”. Ada pula yang berbunyi, “Ada yang doyan membaca, ada yang doyan menyita”.
Acara ini diisi oleh sejumlah nama populer. “Mereka adalah Ayu Utami, Noe Letto, Reda Gaudiamo, Azharu Ayuib, JJ Rizal, Sitoresmi Prabuningrat, Iman Budhi Santosa, Mahfud Ikhwan, Kedung Darma Romansha, Kris Budiman, Octo Lampito, dan lain-lain,” kata Adhe.
Ia berharap event ini selalu berkembang, dan selalu bisa diadakan tiap tahun. “Semoga lebih banyak masyarakat luas yang datang ke sini, nggak cuma yang suka sama buku tapi juga yang pingin tahu tentang buku,” katanya.
Kirim Komentar