Gudeg.net—Angin dingin yang berhembus di kawasan Pegunungan Purba Nglanggeran, Gunungkidul tidak menurunkan semangat penonton Keroncong Plesiran #3 malam itu.
Lokasi yang terletak satu jam ke arah timur dari pusat kota Yogyakarta dengan medan berliku di beberapa sisi tidak mematahkan semangat menonton musik khas Indonesia.
Satu demi satu penghibur disambut dengan hangat dan ceria di Embung Nglanggeran sedari pukul 3 sore. Pada malam hari suasana semakin hangat ditemani minuman cokelat hangat khas Nglanggeran.
Boris Sirait, Konduktor Symphony Kerontjong Moeda saat tampil di Keroncong Plesiran #3/Trida
Pertunjukan malam dibuka oleh Yanto vokalis Marapu, band reaggae legendaris Yogya, yang kini berdiam di Bali. Membawakan lagu Marapu dan lagu Bob Marley, nomor yang dibawakannya menjadi kombinasi menarik antara keroncong dan reaggae.
Penampil selanjutnya menghebohkan penonton karena rupanya cukup dinanti, Paksi Raras Alit. Paksi juga merupakan vokalis dari band Mantradisi. Ia membawakan lagu berbahasa Jawa yang disambut dengan koor penonton.
Tak hanya penampil yang menghibur penonton. Duo Alit Jabang Bayi dan Putri Manjo yang membawakan acara juga adalah paduan pas. Dengan celotehan dan sentilan khas Jogja, gojek kere duo ini sukses mengocok perut penonton di sela-sela penampilan.
Penampilan yang juga menghibur penonton malam itu ada Nufi Wardhana yang membawakan lagu ciptaannya mengenai percintaan berjarak dan lagu saduran dari Didi Kempot, ‘Layang Kangen’.
Nufi Wardhana di Keroncong Plesiran #3/Trida
“Pakdhe Didi Kempot mempercayai saya untuk menerjemahkan lagunya dalam bahasa Indonesia. Layang Kangen dalam bahasa Indonesia adalah Surat Rindu,” ujar Nufi setelah membawakan lagu pertamanya.
Bagus ‘Guyon Waton’ juga kembali mengisi panggung Keroncong Plesiran membawakan dua buah lagu dihadapan 1.500 penonton yang didominasi oleh penonton asal Jakarta tersebut.
Bagus 'Guyon Waton' diiringi oleh Symphony Kerontjong Moeda di Keroncong Plesiran #3/Trida
Vokalis band yang sedang ramai panggungnya, Fstvlst (dibaca Festivalist), Farid Stevy Asta menutup penampilannya dengan lagu klasik milik Louis Armstrong, ‘What a Wonderful World’.
Ia mengajak penonton menyanyikan coda lagu yang dirilis tahun 1967 tersebut. Farid sendiri adalah putra asli Gunungkidul. Ia pun menyerukan dari mana pun kita berasal, tidak ada yang tidak mungkin.
Farid vokalis band Fstvlst di Keroncong Plesiran #3/Trida
Penampilan pamungkas malam itu diisi oleh penyanyi jebolan Indonesian Idol dari Yogya, Kunto Aji, dan Pusakata. Penonton pun bergemuruh saat Kunto Aji dipanggil keluar.
Kunto mengungkapkan kerinduannya tampil di Yogya. Pria yang sempat kuliah di YKPN ini tampil prima dengan vokal yang sangat mumpuni.
Ia membawakan empat buah lagu dari album keduanya, Mantra-Mantra. Menurutnya hari itu pun adalah hari yang spesial untuknya.
“Saat ini adalah ulang tahun pertama dari album kedua saya, Mantra-Mantra. Di album ini saya mencoba membuka diri,” ungkapnya. Ia membawakan antaranya ‘Pilu Membiru’ dan ‘Konon Katanya’.
Penampilan Kunto Aji di Keroncong Plesiran #3/Trida
Pusakata menutup pertunjukan diiringi dengan syahdu membawakan empat buah lagunya. Konduktor Boris Sirait tampil kasual, sukses menggiring Symphony Kerontjong Moeda mengiringi satu per satu penampil.
Selain penampil yang telah disebutkan, tampil pula Oki Kumala, Egha Latoya, juga orkes keroncong dari luar Yogya; OK Kosatos (Malang), OK Zigma (Solo), dan OK Midaleudami (Bandung). Donny Salah Paham dan Ofixokfix juga turut membawakan acara tersebut.
Is Pusakata di Keroncong Plesiran #3/Trida
Berbeda dengan sebelumnya, demi meningkatkan kualitas dan kenyamanan, Keroncong Plesiran ketiga ini berbayar. Tiket masuk ini tidak hanya sekadar tiket, tetapi juga memberikan bermacam benefit bagi pembeli.
“Bukan hanya untuk sajian musik keroncong saja. Namun juga untuk meningkatkan ekonomi mikro masyarakat Nglanggeran,” ungkap Radyan Sugandi, humas Keroncong Plesiran #3. Contohnya tiket dibendel dengan minuman cokelat khas daerah, dan bendelan penginapan Homestay disekitar acara.
Keroncong Plesiran #3 merupakan sinergi antara panitia dengan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran, Grab.id, Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, dan media elektronik maupun online.
Kirim Komentar