Gudeg.net- Gelaran musik Keroncong Plesiran 2020 akan diselenggarakan dengan cara Hybrid atau terbuka untuk umum namun terbatas di Puncak Becici, Mangunan, tanggal 27 November 2020.
“Keroncong Plesiaran 4.0 pada tahun ini, akan kami gelar dengan konsep Hybrid, terbuka untuk umum namun dengan jumlah yang dibatasi. Jadi tidak bebas seperti tahun lalu,” ujar Siggih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata DIY pada saat talkshow Hybrid or Virtual Keroncong Plesiran di Panggung Digital Citraweb, Yogyakarta, Selasa (17/11).
Alasan mengapa Keroncong Plesiran di gelar secara Hybrid, Singgih menjelaskan, pihaknya pernah melakukan simulasi konser musik dengan panggung terbuka dan berhasil tanpa adanya penyebaran Covid-19.
“Bulan September lalu, kami pernah gelar Pranatan Anyar Plesiran Jogja di daerah Mangunan dengan protokol kesehatan yang ketat dan berhasil tanpa ada sesuatu yang mengkhawatirkan,” jelasnya.
Keroncong Plesiran merupakan sebuah pertunjukan musik keroncong yang mengandalkan kebebasan berekspresi dan berimprovisasi.
Para penonton akan diajak untuk menikmati sebuah pertunjukan musik yang menawarkan nuansa refreshing dan relaksasi di sebuah lokasi wisata.
Singgih menuturkan, Keroncong Plesiran adalah sentuhan kreativitas anak muda Yogyakarta yang tumbuh bersamaan dengan pariwisata DIY.
“Setiap tahunnya di gelar pasti di destinasi wisata, itu artinya masyarakat mendapatkan dua keuntungan yaitu konser musik dan menikmati wisata. Dan tahun ini giliran Puncak Becici,” tuturnya.
Tahun sebelumnya Keroncong Plesiran pernah diselenggarakan di Pasar Kaki Langit Lintang Sewu. Bukit Ngelanggeran dan Tebing Breksi.
Untuk jumlah penonton yang dapat menyaksikan konser Hybrid Keroncong Plesiran akan dibatasi sekitar 100 penonton saja.
Pada konser akan diberlakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan ruang penonton, cek suhu tubuh dan physical distancing di area konser.
Sementara itu Ari Kancil, Ketua Penyelenggara Keroncong Plesiran menyampaikan permintaan maafnya, untuk tahun ini Keroncong Plesiran tidak dapat mengakomodir seluruh masyarakat.
“Konsep Hybrid, kita pilih karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, semua harus saling menjaga demi keselamatan dan kesehatan kita semua," kata dia.
Sedangkan untuk konser, Ari mengungkapakan akan di gelar dalam bentuk Intimate Concert dengan menghadirkan sejumlah musisi dari dalam maupun luar Yogyakarta.
“Pada Intimate Concert, kami akan menampilkan musisi-musisi terbaik dari berbagai genre musik, tapi tetap dengan aransemen musik keroncong,” ungkapnya..
Talkshow ini dihadiri juga oleh seniman Paksi Raras Alit dan dihibur dengan penampilan grup musik keroncong Pandika Kamajaya yang tergabung dalam Symphony Kerontjong Moeda
Kirim Komentar