Gudeg.net-Pemerintah Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman menggelar acara kenduri dalam rangka pengembangan wisata religi Syeh Jumadil Kubra pada Senin (16/9). Acara ini diisi dengan Manakiban atau pembacaan doa dan pengajian oleh Gus Muwafiq.
Wisata religi ini merupakan makam Syeh Jumadil Kubra. “Wisata Syeh Jumadil Kubra ini sama Sultan mau dibangun, jadi nanti untuk wisata ziarah,” kata Hery Suasana, Kepala Desa Purwobinangun kepada GudegNet di lokasi kenduri, Turgo, Pakem, Sleman, Senin (16/9).
“Menurut cerita, Syeh Jumadil Kubra ini adalah yang menurunkan Wali Sanga. Secara garis besar, yang membawa Islam masuk ke Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta, Syeh Jumadil Kubra ini,” katanya.
Dalam kenduri ini ada 41 ingkung dan 41 tumpeng. “Ini jumlahnya ada 41 karena Gus Muwafiq ini melakukan Manakib selama 41 hari. Hari ini yang terakhir, Senin malam Selasa Kliwon. Setiap satu hari dihitung satu ingkung,” terangnya.
Setelah didoakan, ingkung dan tumpeng tersebut dinikmati semua yang hadir.
Menuru Hery, wisata religi ini baru diketahui kalangan terbatas. “Tiap hari sebenarnya ada pengunjung. Tapi jumlahnya belum seperti Wali Sanga. Setelah dibangun Inshaallah bisa menyamai wisata-wisata religi Wali Sanga,”katanya.
Ia berharap, wisata ini benar-benar bisa berkembang dan menjadi tujuan wisata religi, sehingga bisa mengangkat ekonomi warga.
Purwobinangun sendiri memiliki potensi wisata alam. Saat ini ada wisata untuk sepeda down hill, juga tempat out bond seperti Banyusumilir dan Karang Asri.
Daerah ini juga memiliki kesenian Tari Angguk Kipas yang telah sering tampil di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Kirim Komentar