Gudeg.net- Para penggemar komik akan dimanjakan oleh ratusan karya para komikus senior dan muda berbakat yang terpajang pada Pameran Yogyakarta Komik Week di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (8/10).
Acara yang digelar pada tanggal 8-21 Oktober 2019 ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Komunitas Seniman Komik Yogyakarta Mulyakarya.
Pada pameran Komik Week 2019 ini ada sekitar 30 hasil karya dari pemenang lomba komik yang diselenggarakan Agustus lalu yang diselenggarakan di Omah Petruk Kaliurang.
Selain itu terdapat juga 30 karya dari para komikus Indonesia yang telah cukup terkenal seperti komik ikon super hero Gundala Putera Petir karya Harya Suraminata atau yang akrab disapa Hasmi.
Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Adat dan Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY, Yuliana Eni mengatakan, pada Komik Week kali ini ada dua agenda besar yang ditampilkan.
“Kami kedepankan dua agenda besar yaitu Pameran dan Bazar Komik, dan yang menjadi bagian menarik adalah penampilan karya dari dua tokoh komikus terkenal Indonesia yaitu Harya Suraminata (Hasmi) dan Abdulsalam,” ujarnya.
Eni menjelaskan, dua tokoh ini komik tersebut merupakan salah satu hasil dari kreatifitas pada jaman dahulu yang membekas hingga saat ini. Hasmi dengan ikon Gunndala sedang Abdulsalam merupakan tokoh komik strip ‘Kisah Pendudukan Jogja’ terbit pada tahun 1952.
“Kisah Pendudukan Jogja adalah catatan harian visual pada saat jaman agresi militer Belanda yang diangkat sesuia dengan kejadian aslinya yang nyata, unik, haru dan lucu,” jelas Eni.
Sementara itu Kurator dari Pameran Komik Week Terra Bajraghosa menuturkan, medium komik berkemabang dengan cukup cepat selama satu dekade terakhir ini.
“Dunia komik terus berkembang dan maju baik dari sisi bentuk maupun dari kisah-kisah yang terkandung didalamnya dan saat ini komik dalam bentuk digitalpun telah merebak di masyarakat,” tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini kisah-kisah yang ditampilkanpun cukup kuat dari narasinya, narasi fiksi, kekuatan plot cerita digagas dengan baik. Dari segi tampilanpun banyak dengan gambar yang unik sehingga meghadirkan bacaan yang menghanyutkan sekaligus memukau pembacanya.
“Pada narasi non-fiksi, komikus menghadirkan opini dan catatan kritis lewat simbol dan gambar untuk tokoh tertentu bahkan dari pengalaman pribadi, peristiwa nyata, menjadikan pembacanya menemui hal-hal baru,” tambah Terra.
Selain pameran dan bazar, diselenggarakan juga sejumlah kegiatan diantaranya pemutaran film, akustikomik, launching dan bincang komik.
Agenda Bazar Komik digelar setiap akhir pekan selama penyelenggaran Yogyakarta Komik Weeks, pukul 10.00 – 21.00 WIB dengan rincian Sabtu- Minggu, 12 -13 Oktober 2019 serta Sabtu- Minggu, 19 - 20 Oktober 2019.
Kirim Komentar