Gudeg.net—Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan Plaza Ambarrukmo dengan Grand Ambarrukmo Hotel resmi dibuka dan diberi nama Ambaramarga.
“Nama Ambaramarga diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti jalan di angkasa,” ungkap Haris Susanto saat peresmian JPO ini di Atrium Plaza Ambarrukmo (19/11).
JPO Ambaramarga memiliki panjang 107 meter dan tiga pintu akses. JPO ini juga dilengkapi dengan lift yang ramah difabel, tangga darurat, penerangan, dan CCTV yang aktif selama 24 jam.
Akses masuk-keluar terdapat di lantai satu koridor Plaza Ambarrukmo, melalui pedestrian di depan Plaza Ambarrukmo, dan melalui halaman depan Grand Ambarrukmo Hotel.
Telah selesai beberapa saat sebelumnya, JPO ini dibuka oleh Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain Gubernur, tampak juga hadir Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang mewakili Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Secara simbolis peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan HB X yang didampingi juga oleh Tjia Eddy Susanto, Presiden Direktur The Ambarrukmo serta seluruh General Manager dari The Ambarrukmo.
Tamu yang diundang dihibur oleh pertunjukan spesial, sebuah sendratari dari Praginagong yang berkisah tentang sejarah singkat The Ambarrukmo Group (Royal Ambarrukmo, Plaza Ambarrukmo, dan Grand Ambarrukmo).
Selain tarian, tamu juga dihibur oleh penampilan dari Kythara Mini Chamber dan kunjungan ke JPO di mana tamu daat menyaksikan mural bertema “Yogyakarta dari Utara ke Selatan”.
Sultan HB X sendiri berharap JPO Ambaramarga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat di wilayah tersebut.
Ia mengimbau warga tidak lagi menyeberang jalan secara sembarangan, melainkan melewati JPO yang baru tersebut.
“Ini juga demi keselamatan masyarakat yang ada di wilayah tersebut”, tuturnya di kesempatan yang sama.
JPO ini merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) The Ambarrukmo. Tiga visi utamanya adalah; develop, connect, safety.
“Kami harapkan JPO Ambaramarga dapat memberikan kemanan dan keselamatan bagi para penyeberang jalan, sehingga dapat menjadi salah satu infrastruktur yang fokus pada kualitas dan fungsi bagi masyarakat luas,” lanjut Haris lagi.
JPO ini telah mengantongi izin resmi dan memenuhi standar bangunan SNI 1727:2013 dan 1726:2012 mengenai beban bangunan dan ketahanan gempa.
Kirim Komentar