Gudeg.net—Kelompok gitar kuartet yang tergabung dalam Nocturnal Guitar Quartet (NGQ) meluncurkan album perdananya yang diberi tajuk "Gatra" di Noma Cafe, Pandega Rini, Rabu (27/11).
"Album ini bercerita tentang wujud dan kenyataan. Tentang keberlangsungan NGQ,” ujar Vaizal Andrians, salah satu personel NGQ saat diwawancara setelah acara peluncuran usai.
Berisikan tujuh buah komposisi, isi album ini menggunakan banyak unsur suara nusantara. Beberapa cukup eksperimental. Enam karya merupakan karya komponis dalam negeri, satu karya adalah karya kolektif NGQ.
Seperti nomor “Kawiwiku” yang merupakan permainan ‘angka-angka’ berdasarkan tabel lotre. Tabel tersebut berisi huruf A-Z dan dibawahanya ada angka 1-7 yang diulang untuk menunjukkan deret nada.
Kata “Kawiwiku”, “Kala”, dan “Tuhan Hindu Jawa” melahirkan rentetan nada yang menjadi pola dasar untuk memelodikan kata-kata tersebut.
Nomor menarik lainnya adalah “Balegajur” yang berusaha menangkap keriuhan dan kerancakan bunyi-bunyian khas Bali. Karya ini pertama kali dimainkan oleh Sforzando Guitar Quartet pada tahun 2013 di Calabria, Italia.
Pada tahun 2016, karya Bakti Setyaji ini dibawakan kembali oleh NGQ di acara dan tempat yang sama. Karya “Gatra”, yang judulnya dijadikan judul album, merupakan karya yang lebih klasik dan melankolis. Karya ini juga merupakan satu-satunya komposisi yang dikerjakan bersama oleh NGQ.
Karya lainnya adalah “Batur”, “Lampah”, “Selisih”, dan “Lenggeran”. NGQ berisikan empat gitaris yang berasal dari universitas yang sama.
Banyaknya kegiatan dan halangan membuat album ini memakan waktu dua tahun untuk selesai. Semua produksi dan distribusi dikerjakan mandiri. “Melipat lembaran kertas di CD kami lakukan sendiri,” cerita Vaizal lagi disambut anggukan dan gelak tawa teman-temannya.
“Waktu masih kuliah, lumayan gampang bertemu. Setelah lulus dan punya kegiatan masing-masing, susah sekali mengumpulkan kami semua,” cerita Gita, satu-satunya personel perempuan di NGQ.
NGQ berisikan Adi Suprayogi, Robi Handoyo, Gita Puspita Asri, dan Vaizal Andrians. Mereka pertama kali bertemu di kelas ensembel di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan langsung merasa cocok.
"Nama Nocturnal itu kami ambil dari kebiasaan kami yang lebih sering aktif di malam hari sampai adzan (subuh)," cerita Robi yang diiyakan oleh personil lain.
Peluncuran yang juga dihadiri dosen pembimbing mereka ini berlangsung di Noma Cafe, Pandega Rini, Caturtunggal. Peluncuan berlangsung intim dan ceria. Diselingi dengan permainan-permainan mini, suasana terasa cair tetapi syahdu.
Album Gatra milik Nocturnal Guitar Quartet bisa didapatkan melalui Gita dengan menghubungi +6287727732613. Harga Rp100.000 gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Album ini didukung oleh Art Music Today, Seruni Audio, DS Records, dan Rekambergerak.
Kirim Komentar