Gudeg.net- Penyidik Bumi Madya Subandrio mengatakan, berbicara gunung api secara umum seperti Gunung Merapi sangat sulit dipahami. Karenananya dibutuhkan sejumlah langkah guna memperkecil resiko penanggulangan bencana seperti Catur Gatra Ngadepi Gunung Merapi.
“Merapi sangat sulit dipahami akan tetapi lebih sulit memahamkan kepada orang lain, khususnya masyarakat. Dibutuhka pedoman yang mudah dipahami dan dimengerti masyarakat,” ujar Subandrio, saat menggelar siaran zoom dengan tema Catur Gatra Ngadepi Gunung Merapi, Senin (14/12).
Catur Gatra Ngadepi Gunung Merapi merupakan sebuah literasi kebencanaan yang sederhana dalam upaya pengurangan resiko bencana, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB).
Catur Gatra Ngadepi Gunung Merapi terdiri dari empat kumpulan kalimat yang bermakna tersendiri yang diterjemahkan menjadi tindakan-tindakan pencegahan resiko bencana Gunung Merapi.
A. Normal,
Lakukan kegaiatan sehari-hari, ikuti sosialisasi dan pelatihan penaggulangan bencana, ikuti informasi resmi aktivitas Merapi simpan harta (surat berharga dan didata).
B. Waspada,
Lakukan kegaiatn sehari-hari diluar radius 3 Km dari puncak, ikuti informasi resmi aktivitas Merapi, kumpulkan surat berharga dalam satu tempat, ikuti sosialisasi dan pelatihan penaggulangan bencana dan pahami lokasi atau titik kumpul lokasi evakuasi
C. Siaga,
Jangan lakukan kegiatan di tempat berbahaya, dahulukan evakuasi KRB III, amankan surat penting/berharga, amankan harta bergerak, ikuti informasi resmi aktivitas Merapi, siapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radioa, handpone, HT, makanan dan minuman) di tempat terjangkau dan segera mengungsi bila melihat guguran lava pijar/awan panas kecil atau suara guguran terus menerus.
D. Awas,
Wajib mengungsi bagi warga di KRB III sekitarnya yang diperkirakan tertanda wan panas, bawa tas siaga yang telah dipersiapkan, ikuti arahan koordinator evakuasi, ikuti tata cara hidup dalam pengungsian, jangan ke,bali ke rumah sebelum Gunung Merapi dinyatakan aman dan patuhi semua rekomendasi pemerintah.
Subandrio mengungkapkan, Catur Gatra lahir dari berbagai survei kepada masyarakat hingga membuat formula penyampaian yang mudah dimengerti.
“Sistem informasi haruslah mudah dimengerti, tidak dengan bahasa yang sulit karena ini fungsinya memberikan pemahaman guna mengurangi resiko bencana,” jelasnya.
Dalam sistem penyebaran informasi Gunung Merapi yang benar harus ada tiga unsur yaitu sumber, media penyampaian dan targetnya.
Sumber dapat berasal dari BPPTKG atau lainnya. Media penyampaiannya, saat ini sudah menggunakan media sosial dan targetnya yaitu masyarakat, intansi pemerintahan dan otoritas penerbangan.
Kirim Komentar