Gudeg.net- Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Merapi akan memasang camera trap atau kamera pengintai untuk memastikan jejak hewan yang ditemukan di jalur evakuasi Gunung Merapi.
“Untuk pengamatan jejak yang ada, selanjutnya kami akan memasang kamera pengintai di sejumlah titik di jalur ini,” ujar Irwan Juniatmoko Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BTN Gunung Merapi seusai melakukan pengecekan langsung di lokasi penemuan jejak hewan di Dusun Ngancar, Desa Glagahrajo, Cangkringan, Sleman, Selasa (24/11).
Irwan juga mengklarifikasi jejak hewan yang berada pada jalur evakuasi Gunung Merapi adalah jejak anjing bukan macan tutul atau harimau.
“Kalau dari jejak yang ada, kita pastikan ini adalah jejak anjing,” kata dia dalam video pengecekan langsung pada media sosial instagram resminya BTN Gunung Merapi (@BTNGunungMerapi).
Dalam video tersebut Irwan juga menjelaskan, jejak kaki yang dijumpai terdapat penampakan kuku pada ujung jari tapak dan bentuk bantalannya menyerupai segitiga sedangkan untuk jenis kucing seperti macan akan berbentuk agak lonjong.
“Selain itu, kuku kucing biasanya akan selalu tersimpan dan tidak akan tampak bila berjalan namun ini terlihat jelas. Dari seluruh jejak yang ada, semua tampak sama dan kami yakinkan ini adalah jejak anjing,” jelasnya.
Sedangkan untuk ukuran Irwan menegaskan, dari jejak yang ada memang ada yang besar hampir seukuran dengan kaki macan namun dari ciri itu bukan. “Memang ada yang besar tetapi dari ciri dan bentuk jejak ini adalah jejak anjing,” tegasnya.
Sementara itu Pujiati Kepala BTN Gunung Merapi menyampaikan, walaupun lokasi penemuan jejak tidak masuk ke dalam wilayah konservasi taman nasional namun pemasangan camera trap tetap akan dilakukan.
'BTN Gunung Merapi sudah memasang banyak kamera pengintai untuk satwa di sekitar Merapi dan rencananya dengan kejadian ini akan kami tambah lagi di sejumlah titik lokasi," kata dia.
Hingga saat ini pihak BTN Gunung Merapi telah memasang sekitar 40 kamera trap guna memantau pergerakan satwa yang berada dalam konservasi Taman Nasional Gunung Merapi
Kirim Komentar