Gudeg.net- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi hingga 28 Februari 2021.
“Perpanjangan ketiga status tanggap darurat bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman mulai tanggal 1-28 Februari 2021," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo, dalam SK tentang perpanjangan kedua status tanggap darurat bencana Gunung Merapi yang diterima Gudegnet, Selasa (2/2).
Perpanjangan ini diputuskan berdasarkan laporan dari Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dimana Gunung Merapi masih menunjukan peningkatan aktivitas pada tanggal 28 Januari 2021.
Selain peningkatan aktivitas, ancaman bahaya erupsi Merapi berupa guguran lava, lontaran material vulkanik dan awan panas masih dimungkinan bila terjadi letusan kembali.
Sri Purnomo menjelaskan, Pemkab Sleman merekomendasikan mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat kepada seluruh pihak.
“Untuk itu, status tanggap darurat bencana Merapi dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi dan perkembangan,” jelasnya.
Dampak dari erupsi Merapi pada tanggal 27 Januari 2021 lalu, terdapat 145 jiwa pengungsi warga Padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun di barak Pengungsian Purwobinangun, Pakem.
Selain itu ada juga 10 jiwa warga Padukuhan Ngrangkah, Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan yang mengungsi di barak pengungsian Plosokerep, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan.
Bupati Sleman juga meminta kepada Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman bersama masyarakat mengambil langkah tanggap darurat sesuai rekomendasi untuk evaluasi dan pengungsian.
Kirim Komentar