Seni & Budaya

Hujan Tidak Surutkan Kemeriahan Roar Gama 4.0

Oleh : Rahman / Minggu, 01 Desember 2019 09:32
Hujan Tidak Surutkan Kemeriahan Roar Gama 4.0
Sejumlah seniman memainkan gamelan pada saat pagelaran Roar Gama 4.0 di Lapanagan Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (30/11)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Gerimis hujan yang turun tidak menyurutkan ratusan penonton untuk menyaksikan pertunjukan musik kolosal Rhapsody of the Archipelago: Gamelan 4.0 (ROAR GAMA4.0) di Lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (30/11) malam.

Pembukaan yang diawali dengan repertoar gamelan dan tarian Kangen dari Pulung Dance Studio itu menampilkan sejumlah seniman asal Yogyakarta. Di antaranya Mantra Vutura, Tashoora, Letto, FSTVLST, dan OM New Pallapa bersama Brodin.

Gamelan menjadi benang merah yang menghubungkan antar satu repertoar penampil dengan yang lainnya.

Setidaknya itulah yang ingin disampaikan oleh Project Direkctor Roar Gama 4.0 Ishari Sahida pada pagelaran musik ini.

“Walau pun masing-masing penampiil memiiki latar belakang dan jenis musik yang beragam namun ketika dimasukan musik gamelan akan menghasilkan sebuah repertoar yang berbeda,” ujar Ishadi Sahida.

Sahida menjelaskan, pada gelaran Roar Gama 4.0 ini secara khusus menampilkan para musisi asal Yogyakarta yang saat ini sedang digandrungi oleh para kaum milenial. Gaya bermusik mereka kami padukan dan kami dikemas dalam musik orkestra negeri timur.

“Grup band diiringi orkestra barat itu sudah menjadi hal yang biasa namun dengan orksetra timur yaitu gamelan, ini yang membedakannya,” jelas pria yang akrab disapa Ari Wulu itu.

Ari Wulu melanjutkan, para seniman yang ditampilkan merupakan representasi dari perkembangan generasi milenial di Yogyakarta.

Mantra Vutura yang digawangi anak-anak muda dipilih karena musik mereka juga mencerminkan masa depan, impian, dan harapan. Tashoora dipilih karena musik-musiknya menawarkan kecemasan-kecemasan remaja dan anak muda dengan kritik-kritiknya.

FSTVLST dianggap mewakili mereka yang muda, beringas, punya tekad, dan punya tujuan jelas yang disematkan. Sedangkan Letto, diharapkan menggambarkan tahapan yang telah mapan, tentram, tenang, dan halus.

Sementara untuk penutup yaitu OM New Pallapa bersama Brodin, diusung sebagai sarana mengajak semua bersama-sama merayakan kehidupan, setelah semua tahapan tersebut dilewati.

Dari pantauan GudegNet, memasuki penampilan Mantra Ventura gerimis hujan sempat membesar dan itu berlanjut hingga awal penampilan Tashoora.

Tashoora membawakan sejumlah tembang andalannya seperti Sabda, Hitam, Nusa dan lainnya. Sama halnya dengan Letto mereka membawakan tembang hits mereka seperti Sandaran hati, Sampai nanti sampai mati, Ruang rindu, Permintaan Hati menghipnotis para penonton.

Pada pagelaran musik ini dilakukan juga Awarding Lifetime Award dari ROAR GAMA 4.0 kepada Ki Trimanto atau dikenal dengan Empu Triwiguna.

Empu Triwiguna adalah seorang empu pembuat gamelan memiliki idealisme yang luar biasa, salah satu karyanya Bende Millenium dipasang di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta.

Roar Gama 4.0 dihadiri juga oleh sejumlah tokoh penting diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini