Gudeg.net- Ratusan warga dan wisatawan antusias untuk mengikuti pengamatan Gerhana Matahari yang diselenggarakan oleh Jogja Astro Club (JAC) di Alun-alun Utara (Altar) Kraton Yogyakarta, Kamis (26/12).
Acara pengamatan gerhana yang dimulai pada pukul 10.00 hingga 14.30 itu diikuti juga oleh sejumlah wisatawan yang sedang berlibur di Yogyakarta.
Rony wisatawan asal Bandung mengatakan, tidak mengetahui adanya kejadian fenomena alam gerhana matahari pada hari ini.
“Tadi jalan dari Titik Nol mau ke Kraton ko ada ramai-ramai melihat ke atas, terus saya datangi, ternyata lagi melihat gerhana dan akhirnya saya ikut mencoba,” ujar Rony.
Rony mengungkapkan, dengan menggunakan kaca mata filter matahari bisa melihat proses terjadinya gerhana dan baru sekali ini melihat gerhana matahari dengan jelas walau tidak utuh semuanya.
“Ini pengalaman pertama saya, matahari terlihat jelas ketika tertutup bulan tadi. Dan lebih asiknya bisa pake semua alat yang disedikan oleh para penyelenggara, ada teleskop, kacamata dan kotak gerhana (pin hole box),” jelasnya.
Gerhana matahari yang terjadi hari ini di Yogyakarta merupakan gerhana matahari cincin sebagian. Pada tahun ini wiilayah Yogyakarta tidak dapat melihat gerhana dengan utuh seperti daerah lain yang terletak di Indonesia Barat dan Tengah.
Pendiri Jogja Astro Club Mutoha Arkanudin menuturkan, seulruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat mengamati fenomena alam gerhana hari ini.
“Sleman, Bantul, Kulonprogo, Wonosari bisa melihat dan mengamati gerhana namun memang di DIY hanya berukuran sekitar 70-80 persen saja, tidak full,” tuturnya.
Mutoha menambahkan, gerhana matahari cincin dengan sempurna hanya dapat diamati di sebagian wilayah Indonesia seperti Riau, Batam, Singkawang, sebagian Kalimantan dan negara di Asia Pasifik.
Sedangkan untuk wilayah Jawa hanya mendapati gerhana cincin sebagian atau parsial. Gerhana ini merupakan gerhana matahari cincin yang terjadi diakhir tahun 2019 dan akan terjadi lagi tahun 2031.
“Hari ini kita hanya dapat mengamati matahari berbentuk sabit karena tertutup oleh bulan. Dan puncak gerhana terjadi pada pukul 12.40 WIB dengan durasinya cukup lama bila diruntut dari awal proses hingga akhir, sekitar 3 jam lebih,” tutur pria berjanggut itu.
Mutoha menambahkan, tidak ada perubahan alam dampak dari gerhana matahari yang terjadi di Yogyakarta ini.
“Warga tidak usah khawatir dengan fenomena alam ini, karena sempat beredar berita hoax tentang dampak gerhana. Tidak ada dampak atau pengaruh yang berarti dengan gerhana ini, warga harus berfikiran positif dan jangan dikaitkan dengan hal magis,” tambahnya.
Kirim Komentar