Gudeg.net- Penampilan Barongasi Naga Doreng pukau ribuan warga yang hadir pada karnaval pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2020 di Jalan Malioboro, Minggu (2/2) malam.
Dengan panjang sekitar 10 meter dan bercorak loreng, barongsai Naga Doreng dimainkan oleh 15 anggota TNI yang berasal dari Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro Semarang.
Beragam teknik permainan barongsai dibawakan dan mengundang decak kagum dari penonton yang telah memadati arena karnaval sedari sore hari.
Salah satu warga asal Gondomanan Sulastro mengatakan, penampilan barogsai Naga Doreng inilah yang sangat ditunggu-tunggu.
“Naga Doreng selalu hadiri kalau pawai Imlek ini, dan saya sangat menyukainya. Mungkin karena yang mainkan tentara semua jadi lebih keren,” ujar Sulastro.
Dari pantauan GudegNet, karnaval dimulai pada pukul 19.00 WIB dari area Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Yogyakarta.
Karnaval yang mengangkat tajuk Malioboro Imlek Carnival ini juga menampilkan sejumlah barongsai seperti Perkumpulan Budi Abadi atau Hoo Hap Hwee, Barongsai Lampu dan Barongsai Pink.
Suasana tambah meriah ketika karakter Sun Go Kong (kera sakti) dan Cu Pat Kay tampil menghibur. Atraksi yang cukup atraktif dan lucu dari keduanya disambut dengan riuhnya tepuk tangan warga pada karnaval yang berlangsung dalam cuaca cerah ini.
Penampilan para atlet wushu yang berasal dari perguruan Wushu DIY juga menambah kemeriahan karnaval. Mereka menampilkan berbagai gerakan wushu yang tegas dan energik.
Keseruan karnaval terus berlanjut dengan hadirnya para finalis dari Cici Koko 2020 dan penampilan kesenian Reog Ponorogo yang dimainkan oleh sejumlah orang dewasa dan anak-anak.
Sementara itu kemeriahan juga berlangsung di Kampung Pecinan Ketandan. Ornamen khas Imlek seperti lampion, bunga sakura dan ikon shio Tikus Logam menambah meriahnya suasana lokasi utama PBTY 2020.
Terdapat puluhan stand yang menyajikan beragam kuliner mulai dari kuliner khas Tionghoa hingga makanan Nusantara. Tidak hanya itu terdapat juga penjual kue khas Imlek seperti kue keranjang dan bakcang.
Selain itu kesenian wayang khas Tionghoa Potehi juga menjadi salah satu pusat perhatian para warga yang hadir di Kampung Pecinan Kota Yogyakarta tersebut.
Kirim Komentar