Gudeg.net- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mendukung kegiatan Sosialisasi Bijak Mengkonsumsi Susu Kental Manis di Omah PMII Yogyakarta, Kamis (20/1).
Sri Sultan HB X mengatakan, telah banyak beredar berita tentang dampak susu kental manis (SKM) untuk anak-anak kita, tapi masih banyak orang tua yang belum menyadarinya.
“Susu kental manis tidak cocok dikonsumsi anak secara rutin karena banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif bagi kesehatan kardiovaskure, kardiovaskuler pada anak-anak,” ujar Sultan HB X dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Drh. Berty Murtiningsih.
Sultan mengungkapkan, susu kental manis pabrikan memiliki kandungan yang berbeda serta komposisi gula terlampau tinggi. Jika dikonsumsi terus menerus akan mengakibatkan buruknya perkembangan anak.
“Bagi saya ini adalah urusan generasi masa depan Indonesia. Ini kerja besar dan perlu kerjasama lintas sektor. Pemerintah tidak bisa sendirian membangun generasi emas yang berkualitas tanpa susu kental,” jelasnya.
Menurut hasil penelitian dari Intistut Pertanian Bogor, kandungan susu dalam susu kental manis hanya 2-5,5 gram dan kandungan lemak jenuh yang akan berdampak buruk bagi gizi anak.
Pelaksana Harian (Plh) Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) DIY, Diah Tjahjonowati, mengatakan BPO telah mengungkapkan peraturan yang ketat atas peredaran SKM di DIY.
“Konsumen harus bijak dalam memilih susu. Dalam label juga sudah tertera kental manis tidak untuk bayi dibawah 1 tahun. Tetapi dibawah 3 tahun juga tidak bagus karena akan membuat anak adiksi dan menolak makanan yang manisnya dibawah SKM,” ungkapnya.
Sosialisasi yang digagas oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) berkerja sama dengan PP Muslimat Nahdatul Ulama ini diikuti puluhan ibu rumah tangga dari sejumlah daerah di DIY.
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat menuturkan, telah melakukan sosialisasi ini sejak beberapa tahun lalu kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kami melakukan edukasi gizi dan cara bijak mengkonsumsi susu kental manis untuk masyarakat dan turut mendukung kampanye pemerintah melalui pembatasan gula garam lemak (GGL),” tuturnya.
Kirim Komentar