Gudeg.net- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berpesan agar seluruh warga untuk tidak melakukan kegiatan di sekitar sungai setelah peristiwa yang menimpa SMPN1 Turi Sleman Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta seusai menghadiri acara Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Award 2020, Senin (24/2).
“Untuk sementara saya harapkan masyarakat jangan melakukan aktifitas di sekitar sungai terutama yang berhulu di Gunung Merapi,” ujar Sri Sultan HB X.
Sultan menjelaskan, kejadian yang menimpa siswa SMPN 1 Turi Sleman dapat dijadikan contoh untuk tidak menyelenggarakan kegiatan dalam keadaan cuaca buruk seperti saat ini.
“BMKG juga telah menginformasikan bahwa beberapa waktu lalu terkait cuaca ekstrem di sekitar DIY. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan alam,” jelasnya.
Seperti diketahui, Sultan sempat menemui anggota keluarga korban dari peristiwa yang cukup mengejutkan tersebut di Posko Utama SMPN 1 Turi Sleman, Jum’at (21/2) lalu.
Sultan juga menyesalkan atas peristiwa tersebut dan meminta agar seluruh keluarga untuk tabah dan ikhlas menerima peristiwa tersebut.
“Pemerintah akan selalu ada buat mereka (keluarga korban) dan semoga keluarga dapat tabah dan meneriman dengan ikhlas,” harap Ngarsa Dalem.
Sementara itu Menteri Sosial Republik Indonesia Juliari Batubara mengungkapkan, pemerintah memberikan santunan sebesar Rp 15 juta bagi masing-masing keluarga korban meninggal.
“Santunan akan segera kami serahkan dan sementara untuk korban yang luka-luka akan mendapatkan santunan dari pemerintah daerah,” ungkap Juliari Batubara.
Juliari juga menyampaikan duka yang mendalam atas terjadinya peristiwa yang memakan korban para siswa SMPN 1 Turi Sleman.
“Saya mewakil Pemerintah Pusat menghaturkan bela sungkawa dan duka yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan semoga semu dapat menerima dengan lapang dada,” tutur Juliari.
Dalam keterangannya, Mensos juga sempat menyambangi rumah dari salah satu korban meninggal dunia yaitu Nur Azizah (kelas 8A/Perempuan/15 tahun), warga Kembangarum RT 2 Rw 30, Desa Donokerto, Kecamatan Turi.
Kirim Komentar