Gudeg.net- Setelah mengalami erupsi minggu lalu, Gunung Merapi cenderung landai dan tidak ada aktifitas yang mengkhawatirkan.
Menurut laporan data pengamatan BPPTKG sepanjang Jumat (13/3) mulai pukul 00.00-18.00 WIB, Gunung Merapi dinyatakan dalam keadaan stabil.
“Periode pengamatan hari Jumat (13/3) mulai pukul 00.00-18.00 WIB, Gunung Merapi hanya mengalami gempa guguran sebanyak satu kali,” tulis BPPTKG DIY pada grup whatsapp media BPPTKG, Jumat (13/3).
Cuaca sekitar Merapi cenderung cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang mengarah ke arah timur.
Suhu udara berada di 17-30.2 derajat selsius dengan kelembaban udara berada disekitar 16-89 %. Sedangkan untuk tekanan udara normal sekitar 628.12-710.55 mmHg.
Berikut laporan aktivitas Gunung Merapi dari pagi hingga sore hari:
â– Gempa Guguran 1 kali, amplitudo : 4 mm, durasi 14,76 detik.
â– Gempa Hembusan 1 kali, amplitudo : 4 mm, durasi 15,16 detik.
â– Gempa Tektonik Lokal 1 kali, amplitudo : 4 mm, durasi 35,72 detik.
â– Gempa Tektonik Jauh 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 72,2 detik.
â– Gempa Hybrid/Fase Banyak; Jumlah : 1, Amplitudo : 10 mm, S-P : 0.41 detik, Durasi : 10.48 detik)
â– Gempa Tektonik Jauh; Jumlah : 1, Amplitudo : 19 mm, S-P : 38.76 detik, Durasi : 94.6 detik)
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak BPPTKG DIY tetap menyatakan bahwa status Merapi tidak berubah yaitu waspada sejak bulan Mei 2018.
BPPTKG mengimbau agar warga lereng untuk waspada akan potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dan jatuhan material vulkanik bila terjadi letusan.
Warga juga diharapkan tetap menjaga jarak aman yaitu 3 Km dari puncak Merapi dan yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana III harus tetap waspada dan berhati-hati atas segala kemungkinan.
Kirim Komentar