Gudeg.net— Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan bantuan dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD) produksi warga akademik UNY dan sembako bertepatan dalam rangka Dies Natalis ke-56 UNY, Senin (27/4).
“Ratusan alat pelindung diri ini asli buatan para civitas UNY, dan kami bagikan dengan jumlah merata ke empat kabupaten,” jelas Rektor UNY, Sutrisna Wibawa dalam prosesi penyerahan bantuan di Hall Rektorat UNY, Senin (27/4).
Bantuan ini diserahkan melalui Kepala Dinas Kesehatan di empat kabupaten DI Yogyakarta; Sleman, Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul.
Setiap kabupaten nantinya akan memperoleh APD 100 set, sanitizer sebanyak 100 botol @1 liter, masker sebanyak 100 set, dan wastafel injak portabel sebanyak dua unit.
“Ribuan paket sembako dalam rangka bakti sosial dies natalis, telah terlaksana di Gedangsari Gunungkidul, Karangmalang, Mrican, Kuningan, dan Samirono yang mana lokasi-lokasi di sekitar kampus,” imbuh Sutrisna yang terjun langsung ke lokasi sekitar kampus.
Pembagian sembako sudah dilakukan sejak hari Minggu, (19/4) lalu. Melalui kegiatan ini, Sutrisna berharap UNY dapat berkontribusi dalam memerangi Covid-19.
“Semoga bantuan ini dapat menjadi ibadah Ramadan. Dies Natalis, merupakan bagian dari syukuran UNY agar terus maju,” kata Sutrisna lagi.
Total ada 400 set Baju APD yang diproduksi dan akan dibagikan ke sejumlah layanan kesehatan di empat kabupaten DIY. APD ini diproduksi oleh Jurusan Pendidikan Teknik Busana (PTBB).
“Proses produksi berlangsung sejak tanggal 6 April 2020 dan melibatkan 10 mahasiswa Busana secara work from home,” ungkap Adam Jarussalem, selaku Ketua Jurusan PTBB dan koordinator kegiatan ini.
Adam melanjutkan, kegiatan ini membuat mahasiswa sembari kuliah dari rumah, dapat mempraktikkan ilmu yang dipelajari sembari membantu menyediakan APD bagi tenaga medis lapangan.
APD yang diproduksi oleh UNY belum diuji medis yang terstandar. Sehingga UNY tidak dapat menjamin keamanan penggunaannya. Namun, UNY akan tetap memproduksi APD karena minimnya ketersediaan APD untuk tenaga medis.
Sedangkan untuk masker produksi mereka dibuat dari kain kedap air (waterproof) tiga lapis. Lapisan tengah diberi bahan viselin untuk filter mikron, dan lapisan dalam berbahan kain antibakteri.
Menurut Adam lagi, masker ini sudah sesuai dengan anjuran pemerintah. Walaupun masker kain memiliki tingkat filtrasi lebih rendah daripada masker medis, tapi tetap efektif dalam melindungi diri.
Wastafel injak portabel diproduksi oleh Jurusan Teknik Sipil. Tujuannya agar mempermudah akses untuk mencuci tangan bagi masyarakat.
Wastafel ini murah, mudah dibuat, dan meminimalisir kontak sentuhan karena bisa dinyalakan hanya dengan menginjak pedal di bagian bawah wastafel.
Melengkapi akses cuci tangan, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY juga meracik hand sanitizer menurut standar World Health Organization (WHO).
Mengandung alkohol 70%, gliserol pelembab 1,45%, dan pewangi yang lembut di kulit, cairan ini seluruhnya dibuat di laborat kimia FMIPA UNY dengan standar prosedur operasi yang bermutu tinggi.
Kirim Komentar