Gudeg.net - Pandemi Covid-19 membuat Ramadan 1441 H berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Imbasnya antara lain dirasakan oleh mahasiswa yang tak bisa mudik atau pulang kampung.
Tutupnya sejumlah warung makan menjadi permasalahan tersendiri bagi mahasiswa, terkait akses untuk mendapatkan hidangan sahur dan berbuka puasa.
Karena itu, program "UMY Mengabdi" membagikan makanan sahur serta takjil untuk berbuka puasa kepada 1.530 mahasiswa. Program ini diadakan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI) ini merupakan kelanjutan dari program tahunan yang dikemas dengan pola berbeda, menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Rencananya, program ini akan dilaksanakan hingga hari ke-25 Ramadan. Tak menutup kemungkinan program ini akan berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Hal yang kami tekankan di sini adalah bagaimana para mahasiswa terlayani dengan baik, agar bisa melaksanakan ibadah Ramadan dengan tenang dan tanpa rasa galau," kata pimpinan LPPI M. Khaeruddin Hamsin, Lc. LL.M., Ph.D dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4).
Pengambilan makanan untuk sahur dan takjil ini telah dimulai sejak hari kedua Ramadan, Sabtu (25/4). Pembagian sahur berlangsung pukul 02.00-03.00 WIB, sedangkan untuk pengambilan takjil berlangsung pukul 16.00-17.30 WIB.
Sesuai anjuran physcal distancing, pengambilan makanan menggunakan teknis drive thru. Mahasiswa juga diwajibkan menggunakan masker.
Para mahasiswa telah mendaftarkan diri pada formulir yang tertera di KRS Online. Mereka cukup menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa untuk mengambil makanan.
Selain melibatkan relawan dari Tim Gugus Tugas Covid-19, kegiatan ini juga melibatkan para relawan mahasiswa.
Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto., M.P., IPM berharap program ini dapat berjalan dengan lancar. "Juga untuk para relawan dan mahasiswa, semoga dapat tertanamkan nilai-nilai kesetiakawanan dan juga indahnya saling berbagai, kata Gunawan.
Kirim Komentar