Berita

Kasus Covid-19 DIY Terus Bertambah, PSBB Belum Jadi Opsi

Oleh : Rahman / Senin, 11 Mei 2020 20:24
Kasus Covid-19 DIY Terus Bertambah, PSBB Belum Jadi Opsi
Penyemprotan disinfektan secara massif di sekitar Tugu Pal Putih Yogyakarta (2020)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Pemda DIY belum memutuskan untuk memberlakukan PSBB walupun kasus positif terus meningkat secara signifikan dan adanya klaster baru pesebaran Covid-19.  

“Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum menjadi opsi utama karena dengan PSBB belum tentu dapat menekan laju pertumbuhan Covid-19 di DIY,” ujar Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X seusai bertemu dengan tiga Bupati se-DIY di Kompleks Kepatihan, Senin (11/5).

Sultan menjelaskan, walaupun wilayah Kabupaten Sleman terjadi penambahan kasus namun yang perlu dilakukan adalah upaya penanganan yang lebih massif lagi.

“Pemkab Sleman harus dapat mentraking lebih mendalam terkait penambahan kasus klaster supermarket itu (indogrosir) termasuk seluruh warga yang dinyatakan reaktif maupun positif,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan pendataan bagi pengunjung supermarket yang akan melakukan rapid test massal.

“Indogrosir memang telah ditetapkan sebagai klaster penyebaran Covid-19 baru, untuk itu kami lakukan rapid test massal selama tiga hari,” ungkapnya.

Sri Purnomo menuturkan, laporan terakhir terdapat sekitar 1. 375 warga yang telah mendaftarka diri untuk ikut rapid test. Sedangkan target Pemda Sleman untuk rapid test massal tersebut yaitu 1.500 orang.

“Bila besok ada yang menunjukan hasil reaktif maka akan langsung kami karantina di Asrama Haji Yogyakarta selama 14 hari,” tuturnya. 

Asrama Haji Yogyakarta dapat menampung sekitar 10% dari peserta rapid test besok yang dinyatakan reaktif.

Namun Sri Purnomo berharap yang reaktif hasil dari rapid test massal tidak terlalu banyak dan tidak tembus sampai 10%.

“Mudah-mudah tidak sampai atau lebih dari 5% dan yang menunjukan reaktif akan kami lanjutkan untuk dapat mengikuti swab test secepatnya,” harapnya.

Dengan adanya klaster Covid-19 Indogrosir, Pemda Sleman belum meminta untuk memberlakukan PSBB kepada Kementrian Kesehatan RI.

Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan, keputusan untuk PSBB belum akan diambil dengan dijadikannya Indogrosir sebagai tambahan klaster.

“Kami belum akan PSBB namun menolsk para pemudik masuk ke Sleman. Yang diperlukan saat ini adalah melakukan protokol penanganan Covid-19 lebih ketat lagi. Mulai dari physical distancing, memakai masker dan lainnya,” kata dia.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini