Gudeg.net— Festival Seni Cahaya berskala internasional, Sumonar akan tetap digelar tahun ini dengan tajuk “Mantra Lumina” pada 5-13 Agustus 2020.
Berita ini disampaikan oleh kurator Sumonar tahun ini, Sujud Dartanto dan Raphael Donny dalam jumpa media daring, Kamis (18/6).
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, tahun ini Sumonar akan dilaksanakan daring melalui situs www.sumonarfest.com.
“Ini merupakan sejarah baru,” kata Sujud. Ia pun menjelaskan “Mantra Lumina” merupakan gabungan dari kata ‘mantra’ yang dapat diartikan sebagai doa atau harapan. Sementara ‘lumina’ adalah istilah untuk cahaya.
Tampilan tampak muka website Sumonar 2020:Mantra Lumina
“Di tengah wabah Covid-19 yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan di seluruh dunia, Mantra Lumina hadir menjadi harapan terbaik dari para pelaku seni yang disampaikan melalui cahaya,” tutur Sujud. Meski begitu, tema ini telah dipilih jauh sebelum pandemi merebak.
Seniman yang terlibat di tahun ini lebih banyak daripada tahun 2019 lalu. Lebih dari separuhnya baru pertama kali mengikuti Sumonar. Mereka datang dari berbagai negara; Tiongkok, Jerman, Spanyol, Bulgaria, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Chile, dan lainnya.
Art Director Sumonar 2020, Gilang Kusuma, mengatakan, seniman yang berpartisipasi tahun ini dibagi menjadi dua, yaitu exhibition dan video mapping show.
Dalam website Sumonar nanti, pengunjung dapat memilih untuk masuk ke salah satu pertunjukan. Seniman akan memajang karyanya secara digital untuk dinikmati. Akan ada beberapa karya yang interaktif.
Sedangkan untuk video mapping, proses berkarya tidak terlalu banyak berubah. Bedanya kali ini proyek video mapping dinikmati melalui layar.
“Video mapping cukup menantang. Biasanya diadakan secara masif di gedung-gedung ikonik, sekarang harus virtual,” kata Gilang.
Menurutnya ini membuat Sumonar menghadirkan proyek ini dalam bentuk video 360, sehingga penonton diharapkan dapat tetap merasakan suasana video mapping tersebut. Bagi yang memiliki gawai virtual reality (VR) dapat menggunakannya untuk pengalaman terbaik.
Dalam situs Sumonar juga pengunjung dapat mendatangi ‘Bazar’. Dalam ruang virtual ini pengunjung dapat melihat live performance yang sudah terjadwal, merchandise, dan menyaksikan performing art di Mantra Stage.
Tampilan isi menu "Lounge" di website Sumonar 2020:Mantra Lumina
“Kita butuh harapan dan doa. Kami ingin dengar itu diwujudkan dalam bentuk karya seni instalasi maupun mapping. Kami menanti seniman-seniman ini meresepon tema ini,” ujar Sujud lagi.
Selain dua konten yang sama dengan tahun lalu, tahun ini ada “Monument of Hope” (MoH). Proyek ini adalah program video mapping di lokasi khusus. Panitia akan menerima video-video kiriman karya seniman siapa saja dan dirangkai bersama.
Video ini nantinya akan diputar non-stop di monumen tersebut. Untuk menyukseskan acara ini panitia membuka open submission MoH. Kententuan dan detail teknis karya dapat menghubungi narahubung Dwi Oktala di 089672160069 atau mengunjungi website www.sumonarfest.com.
Kirim Komentar