Gudeg.net- Setelah sebelumnya Tebing Breksi dan Candi Ijo, hari ini Jumat (19/6) giliran Merapi Park dan Desa Pentingsari menggelar simulasi persiapan New Normal Pariwisata oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Simulasi yang dihadiri langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sleman untuk membuka kembali lokasi wisata di tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan.
“Hari ini kami melakukan simulasi new normal pariwisata dengan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya agar pengunjung nantinya merasa nyaman saat berkunjung atau berwisata kesini,” ujar CEO Merapi Park Redita Utami di sela-sela simulasi.
Redita menjelaskan, Merapi Park akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi wisatawan yang berkunjung di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Kami sangat siap dengan protokol kesehatan Covid-19 dan selalu berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman,” jelasnya.
Protokol kesehatan yang diberlakukan di antaranya pemeriksaan suhu tubuh dengan batas suhu tidak boleh lebih dari 38 derajat celsius, wisawatan diwajibkan mencuci tangan di sejumlah tempat yang telah disediakan.
Pada bagian penjualan tiket akan diberlakukan pendaftaran kode QR atau buku tamu digital bagi pengunjung. Pada saat mengantri dan berada didalam arena para pengunjung diwajibkan untuk physical distancing.
Redita mengungkapkan, fungsi dari kode QR adalah sebagai sarana data agar mudah melakukan tracing bila terdapat penyebaran virus corona di area wisata.
“Kode QR ini merupakan inovasi dari kami dan seluruh wisatawan harus mengisi data sesuai dengan yang tertera dalam aplikasi kode tersebut. Tujuannya bila terjadi hal yang tidak diinginkan kami bisa langsung berkoordianasi dengan pihak terkait,” ungkapnya.
Merapi Park yang berada di Jl. Kaliurang Km 22, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman merupakan salah satu lokasi wahan taman wisata berbasis edukasi dan kebudayaan. Didalamnya terdapat miniatur ikon wisata dari sejumlah negara di dunia.
Miniatur ikon wisata dunia diantaranya Jam Big Ben Inggris, Eiffel Tower Perancis, Menara Miring Pisa Italia, Patung Liberty Amerika dan lainnya. Selain itu terdapat juga wahana bermain seperti Kids Water Park, Cat House dan Rabbit Carts.
Redita menuturkan, penataan ikon wisata dunia tersebut terkonsep dengan istilah The World Landmark Merapi Park.
“Rencananya selama pandemi Covid-19 yang akan diibuka hanya bagian The World Landmark saja. Hal itu diambil untuk menghindari kerumunan yang nantinya menyebabkan adanya penyebaran virus corona di lokasi wisata,” tuturnya.
Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, seluruh lokasi wisata di Kabupaten Sleman pada new normal ini harus mematuhi aturan protokol kesehatan yang berlaku.
“Era New Normal adalah situasi yang berbeda, dimana semua aktiivitas harus mematuhi aturan kesehatan yang ada, seperti memakai masker, jaga jarak hingga kebiasaan hidup bersih dan sehat,” katanya.
Sri Purnomo berharap, bagi seluruh lokasi wisata di Sleman harus benar-benar mengantispasi adanya indikasi penyebaran virus corona kepada wisatawan.
“Protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona sudah menjadi keharusan dan harus diterapkan dengan tegas demi kebaikan wisatawan maupun pengelola,” harapnya.
Selain di Merapi Park, Bupati Sri Purnomo juga melakukan simulasi penerapan new normal pariwisata di Desa Wisata Pentingsari Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Kirim Komentar