Gudeg.net- Di tengah pandemi Covid-19, banyak cara dilakukan oleh para pelaku usaha untuk dapat menarik masyarakat terutama para pecinta kopi, salah satunya dengan konsep ngopi di dalam bus.
Mengusung nama Coffee on The Bus, pengelola mencoba menyajikan secangkir kopi dengan suasana berbeda yaitu sambil mengelilingi sejumlah lokasi wisata di Kota Yogyakarta.
“Kami menawarkan sensasi baru untuk menikmati kopi sambil jalan-jalan mengelilingi sejumlah lokasi wisata di Yogyakarta dari dalam bus dengan harga yang terjangkau dan menyenangkan,” ujar Wiwit Kurniawan Creator Coffee on The Bus di bilangan Kotabaru Yogyakarta, Minggu (5/7).
Rute yang dilalui Coffee on The Bus yaitu mulai dari lokasi utama di Kotabaru, Tugu Pal Putih, Kiai Mojo, Bugisan, Kotagede, Jogja Expo Center (JEC), Janti, Jalan Solo dan kembali ke Kotabaru.
Wiwit menjelaskan, ide awal membuat Coffee on The Bus berasal dari keinginannya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di Kota Yogyakarta yang sempat terpuruk akibat wabah Covid-19.
“Pariwisata DIY khususnya Kota Yoyakarta harus bangkit kembali, apalagi Pemerintah mulai mencanangkan tatanan hidup baru atau new normal, namun tetap pada koridornya yaitu mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang ada,” jelasnya.
Coffee on The Bus menggunakan armada bus pariwisata berkapasitas besar bertipe Scania yang disulap menjadi mini kedai atau cafe kopi berjalan.
Interior bus diubah sedemikian rupa agar dapat menyesuaikan dengan konsep physical distancing atau jaga jarak. Jumlah bangku yang biasanya ada 50 dirombak menjadi hanya 28 seat saja.
Terdapat juga tujuh buah meja berbahan kayu yang telah dimodifikasi untuk meletakan baki berisi sejumlah makanan kecil dan tatakan gelas untuk menaruh kopi yang akan disajikan.
Wiwit menuturkan, merubah interior bus merupakan salah satu cara untuk dapat membuat para tamu merasa nyaman pada saat menikmati perjalanan.
“Di sini kami tidak hanya menyajikan sensasi namun juga ingin memberikan kenyamanan para tamu karenanya jumlah bangku dipangkas sampai setengah dari bus biasa. Mejapun dibuat tidak terlalu besar agar tamu dapat berinteraksi dengan leluasa satu sama lain,” tuturnya.
Para pecinta kopi akan disajikan berbagai jenis kopi pilihan baik arabika maupu robusta yang berasal dari Nusantara dan tidak tertinggal kopi Merapi yang berasal dari lereng Gunung Merapi.
Sejak diluncurkan pada tanggal 27 Juni 2020 Wiwit mengungkapkan, animo masyarakat maupun wisatawan dari dalam atau luar kota Yogyakarta sangatlah tinggi.
“Kami bersyukur hingga saat ini bus tidak pernah sepi dari tamu terutama di akhir pekan sangat ramai dari pagi hingga malam hari. Terkadang kami sampai kewalahan saat sedang penuh-penuhnya,” ungkapnya.
Coffee on The Bus juga menerapkan protokol kesehatan kepada seluruh tamunya, mulai dari pengecekan suhu tubuh, wajib bermasker hingga diwajibkan untuk mencuci tangan sebelum naik ke atas bus.
Selain itu para penyaji kopi atau barista juga dilengkapi dengan pelindung wajah/face shield dan sarung tangan pada saat melayani tamu.
Bagi masyarakat atau wisatawan yang ingin menikmati seluruh fasilitas hanya cukup membayar Rp. 50 ribu untuk satu kali perjalanan. Harga tersebut sudah termasuk kopi yang disajikan (ditentukan oleh pengelola), cemilan, air mineral dan fasilitas karaoke.
“Kami juga menyajikan demonstrasi pembuatan sekaligus penyajian teh tarik oleh barista sebagai tanda terima kasih kami kepada tamu dan gratis,” kata pria asal Jawa Barat itu.
Terdapat empat pilihan jam keberangkatan yaitu pukul 9.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.00 WIB setiap harinya.
Selain melayani tamu reguler, Coffee on The Bus juga melayani rombongan seperti perusahaan, acara ulang tahun, arisan dan acara keluarga lainnya.
Untuk reservasi dapat menghubungi di nomor whatsapp 0877-3885-8255 atau melaui media sosial instagram @coffeeonthebus_jogja.
Giman cara memesan tiketnya..?
Kirim Komentar