Gudeg.net –Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta menunda pelaksanaan peribadatan yang sedianya akan kembali diselenggarakan pada akhir pekan ini.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Satgas Penanganan Covid-19 Gereja Kristus Raja Baciro, Agustinus Windu Aji, dalam Surat Keputusan Satgas Penanganan Pandemi Covid-19 Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta.
“Memutuskan belum akan memulai kegiatan peribadatan pada hari Sabtu-Minggu tanggal 18-19 Juli 2020,” kata Windu dalam surat bertanggal 16 Juli 2020 tersebut.
Keputusan tersebut diambil dengan sejumlah pertimbangan, di antaranya, hasil pemantauan Tim Gugus Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Pemerintah Kota Yogyakarta, pada Senin (13/7).
Hasil pemantauan tersebut menyatakan, masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperbaiki, terkait dengan kesiapan Gereja Baciro, agar bisa memberikan pelayanan peribadatan sesuai standar protokol kesehatan yang ditetapkan.
Pertimbangan lainnya adalah, wilayah Paroki Gereja Kristus Raja Baciro yang meliputi empat kecamatan di Kota Yogyakarta dan dua kabupaten, di Bantul dan Sleman, hingga saat ini belum terbebas dari penyebaran Covid-19. Bahkan, masih terus terjadi penambahan jumlah pasien yang dinyatakan positif.
Windu juga mengatakan, sebelum mengambil keputusan untuk kembali melakukan peribadatan, nantinya akan dilakukan beberapa simulasi terlebih dahulu.
Sementara itu, Ketua Dewan Pastoral Paroki Gereja Baciro, FX Alip Suwito Pr menuturkan, belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaan peribadatan tersebut, dan Gereja Baciro akan melanjutkan perayaan ekaristi secara live streaming.
“Prinsipnya masih beribadah di rumah dengan misa online dan tetap akan dilayani secara pastoral sesuai dengan kebijakan bersama di Baciro,” ucap Alip ketika dihubungi Gudegnet, Sabtu (18/7).
Sebelumnya, pada 28 Juni 2020 Gugus Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Keuskupan Agung Semarang menerbitkan surat edaran yang menetapkan Sabtu-Minggu, 18-19 Juli 2020 sebagai saat dimulainya kegiatan peribadatan yang melibatkan umat, dengan tetap mengikuti ketentuan peribadatan di masa pandemi.
Kirim Komentar