Gudeg.net- Pesawat N250 Gatotkoco tiba di Yogyakarta untuk di tempatkan Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) TNI AU Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
Pesawat yang diciptakan oleh Mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie tersebut merupakan pesawat pertama yang diproduksi oleh Indonesia.
Badan pesawat yang berukur cukup besar tersebut diangkut dari Bandung, Jawa Barat melalui jalur darat dengan menggunakan truk berkapasitas besar atau trailer.
“Pesawat kebanggan rakyat Indonesia ini, kini memasuki fase baru yaitu menjadi penghuni Muspusdirla Lanud Adisutjipto mulai hari ini setelah berjalan jauh dari Lanud Husein Sastranegara Bandung,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma TNI Fajar Adriyanto di Muspusdirla, Jumat (21/8).
Badan Gatotkoco saat ini telah berada di bagian depan dari museum dalam keadaan terpisah dari sejumlah bagian pesawat lainnya.
Menurut Fajar, Fuselage (badan pesawat) memang dibuat terpisah agar tidak membahayakan saat dibawa ke Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
“Untuk sementara kita letakkan bagian depan pesawat disini agar dapat disaksikan oleh masyarakat luas dan besok akan kami rakit semuannya. Dibersihkan agar dapat cepat dipasang di museum ini,” tuturnya.
Pesawat N250 Gatotkoco merupakan pesawat dengan dua mesin, berkapasitas anggkut 50 orang, bagian kemudi telah menggunakan sensor digital elektronik dan pernah diikutsertakan dalam ajang pesawat Internasional.
“N250 Gatotkoco adalah pesawat canggih yang asli buatan Indonesia, dari Pak Habibie dan diterbangkan pertama kali saat HUT ke-50 RI di depan Presiden Soeharto saat itu. Selain itu Gatotkoco juga pernah dipamerkan pada ajang Paris Air Show tahun 1997 dan memukau banyak negara,” ungkap Fajar.
Penamaan N250 juga memiliki arti yang cukup besar dagi bangsa Indonesia, dimana huruf ‘N’ di depan angka 250 adalah singkatan dari Nusantara.
Fajar mengyatakan, rencananya N250 Gatotkoco akan mulai dipamerkan kepada khalayak umum pada bulan depan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Kami sudah siap dan tinggal menunggu izin dari Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan untuk regulasinya seperti apa baiknya untuk kunjungan masyarakat,” ungkapnya.
Pesawat buatan salah satu anak bangsa ini adalah pesawat ke-60 yang dipamerkan di Muspusdirla, sebelumnya ada 59 pesawat dari sejumlah negara menjadi koleksi museum milik Lanud Adisutjipto itu.
Kirim Komentar