Gudeg.net - Indie Art House, Yogyakarta menggelar pameran bertajuk “Royo-royo. Pameran ini menampilkan karya dari tujuh perupa: Wahyu Adin Wiedyardini, Agung Hanafi Purboaji, Nyoman Adiana, Yaksa Agus, Maslihar, Kuat Kuart, dan Nyoman Darya.
Ada 12 karya lukis dan dua instalasi yang dipamerkan, menampilkan obyek hewan dan manusia. Lukisan tersebut antara lain “Menanti Telornya si Blorok” karya Yaksa, “Kucing dan Buaya Bermain Kejaran-kejaran di Tepian Kolam Dilihatin sama Ikan-ikan” karya Agung Hanafi Purboaji, dan “Penjual Bibit Pohon” karya Kuart Kuat.
Selain lukisan, ada pula instalasi, yakni “Babon” karya I Nyoman Ateng Adiana. Karya ini berbentuk juga berbentuk seekor ayam, terbuat dari kawat yang dicat biru.
Keterangan tertulis yang ditempel di dinding galeri menyebutkan, Ijo Royo-royo memiliki makna tumbuh subur dan berkembang dengan rerimbunan daunnya yang hijau segar dan merata.
Lebih lanjut dijelaskan, pameran ini menjadi salah satu dari banyak gerakan untuk menunjukkan bahwa Yogyakarta begitu tampak Ijo Royo-royo dalam setiap aspek kehidupan masyarakatnya.
Publik seni rupa di Yogyakarta, sampai hari ini dapat terus menerus mendapat pengetahuan, baik secara wacana sejarah baru maupun estetika melalui karya-karya baru yang dipamerkan di era new normal kali ini.
“Melalui Royo-royo, tujuh perupa yang terlibat ingin mengabarkan seni rupa Yogyakarta dalam situasi apapun tetap begeliat, dan terus tumbuh dengan wacana dan kebaruan,” bunyi keterangan tertulis tersebut.
Royo-royo berlangsung 20 Agustus-19 Oktober 2020. Galeri ini buka setiap hari pukul 11.00-16.00, beralamat di Jalan AS Samawati No 99 RT 01, Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Pameran dapat dikunjungi secara langsung, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Kirim Komentar