Gudeg.net- Ratusan karya seni dari sejumlah seniman dan komunitas seni di DIY terpanjang di di Grahatama Pustaka, Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY Jalan Janti, Banguntapan, Bantul.
Pameran skala besar ini digelar dalam rangka memperingati Sewindu Undang-undang Kesitimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang jatuh pada Senin (31/8).
Ketua Penyelenggara Pameran Sewindu UUK DIY Tazbir Abdullah mengatakan, pameran ini merupakan salah satu sumbangsih para seniman DIY memperingati Sewindu UUK DIY.
“Ratusan karya dari 80 seniman ini kami persembahkan untuk Sewindu UUK DIY. Misinya adalah menciptakan Yogyakarta Istimewa yang berkarakter, bersinergi, berkarya bagi Indonesia dan dunia,” ujar Tazbir Abdullah di Grahatama Pustaka, Selasa (1/9).
Sejumlah seniman yang memarmerkan karyanya di antaranya adalah Yusman, Djoko Pekik, Godod Sutedjo, Nasirun, Amboro Liring, Bambang Heras, Budi Barnabas, dan lainnya. Selain itu terdapat juga komunitas seni seperti komunitas Sakato, Ikaiso, IPI, Sanggar Bambu, Dewata dan lainnya.
Saat memasuki pintuk utama pameran, pengunjung akan disuguhi enam buah patung besar replika dari sejumlah tokoh Nasional seperti Jendral Soedirman dan lainnya. Selain itu terapat juga relief-relief peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Yogyakarta.
Tidak hanya itu, pada gedung inti, terdapat ratusan karya seni dua dan tiga dimensi seperti lukisan, patung, instalasi hingga arsip-arsip sejarah DIY.
Tazbir mengungkapkan, pameran ini dipersiapkan dengan waktu yang cukup cepat namun tidak mengurangi esensi dan semangat dari pameran itu sendiri.
“Waktu persiapannya sedikit sekali, namun kami tetap optimis kalau pameran ini dapat berlangsung dengan sukses dan menarik banyak animo masyarakat,” ungkapnya.
Pameran yang terbilang cukup ekslusif ini dibuka secara langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan sejumlah pejabat pemerintahan DIY.
Dikutip dari website resmi Pemprov DIY (jogjaprov.go.id) dalam sambutan pembukaannya, Sultan menyampaikan, peringatan Sewindu UUK DIY merupakan ajang refleksi semangat dari Keistimewaan Yogyakarta.
“Ini adalah hasil dari perjuangan rakyat dan seluruh eleman lainnya, karenanya sudah seharusnya sikap perjuangan, kesederhanaan, dan semangat gotong royong, melebur dalam kebersamaan dan menjadi kekuatan,” ujar Sultan.
Sultan berpesan, melalui pameran ini dapat memberikan dampak yang positif baik bagi masyarakat maupun bagi para pelayan masyarakat.
“Sebagai bangsa kita tidak boleh membeda-bedakan agama, asal usul atau lainnya, seluruhnya harus guyub rukun sesuai dengan semangat perjuangan 1946-1949. Mari kita syukuri peringatan sewindu ini sebagai refleksi yang memberikan dampak positif,” pesan Ngarsa Dalem.
Pemeran Sewindu UUK DIY ini berlangsung dari 31-Agustus- 30 September 2020, dengan jam buka pameran mulai dari pukul 11.00-20.00 WIB. Pemeran ini juga memberlakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Kirim Komentar