Gudeg.net—Salah satu program utama Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2020 Mulanira 2 adalah Pertunjukan Orkes Musik Keroncong “Ora Obah, Ora Mamah” yang menghadirkan Sinten Remen feat. Endah Laras.
Pertunjukan ini ditayangkan langsung dari Gedung Layang-layang, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) dan dinikmati secara virtual di www.fkymulanira.com/pertunjukan.
Dalam pertunjukan ini, Sinten Remen berduet dengan penyanyi keroncong ternama Endah Laras. Pertunjukan dibuka dengan lagu berjudul “We Gaan Naar Zandvoort Aan De Zee (Tanjung Perak)” disusul obrolan menggelitik dari dua MC kondang Alit Jabang Bayi dan Gundhissos.
Sejumlah lagu populer lainnya seperti “Aja Gela” dan “Ayo Ngguyu” dibawakan dengan sangat menarik oleh Sinten Remen dan Endah Laras.
Endah Laras dan vokalis Sinten Remen, Silir Wangi mengungkapkan hal yang serupa mengenai tampil di panggung virtual FKY 2020.
"Ini berbeda sekali ya, biasanya ada banyak penonton di depan panggung, sekarang tidak. Positifnya, di tengah pandemi seperti sekarang ini, saya dan teman-teman masih bisa berkarya dan menghibur masyarakat di rumah yang terbatas untuk bisa kemana-mana," ungkap perempuan asal Solo ini dalam rilis resmi yang diterima Gudegnet (24/9).
Bagi Silir panggung ini menjadi kali pertamanya tampil di FKY dan ia sangat haru bisa bertemu kembali dengan kawan sejawat Endah Laras setelah tidak berjumpa beberapa lama karena pandemi.
“Seru sekali bisa kembali berduet dan bercanda bareng sama Mbak Endah lagi,” katanya.
Tampil tanpa almarhum Djaduk Ferianto menurut Silir terasa berbeda. Terutama pada nomor “Syair Kerinduan” yang biasanya dinyanyikan berduet dengan Djaduk. Pada penampilan kali ini lagu tersebut dinyanyikan oleh Endah.
“Sekarang jadi sedikit hampa," kata Silir lagi. Pertunjukan ditutup dengan medley lagu-lagu daerah dalam aransmen keroncong yang dibawakan dengan saat apik oleh Sinten Remen.
Sinten Remen merupakan grup musik keroncong bentukan Djaduk Ferianto. Grup musik yang beranggotakan 12 orang ini sudah menelurkan sejumlah album salah satunya adalah "OmDo".
Sinten Remen memilih berani mengusung musik keroncong dengan cara yang unik untuk dinikmati. Genre musik jazz, pop, blues, rock, dan lain sebagainya dilebur menjadi harmoni musik keroncong yang pas.
Selama pandemi dan sepi job manggung, Sinten Remen memilih menciptakan sejumlah lagu untuk album baru mereka.
Setiap hari Rabu malam dalam program Malam Kamisan, Sinten Remen, Endah Laras, dan seniman musik lainnya juga masih menghibur penggemarnya lewat live Instagram. Mereka tetap ingin menghidupkan seni musik itu sendiri meskipun di tengah situasi pandemi.
Kirim Komentar