Gudeg.net—Setelah berharap-harap cemas menunggu situasi pandemi yang tak kunjung surut, Prambanan Jazz Festival (PJF) dipastikan akan dilaksanakan dua hari saja, 31 Oktober-1 November 2020 secara virtual dengan mengusung nama Prambanan Jazz Virtual Festival (PJVF).
"Kita sebagai pekerja festival sudah berusaha sangat keras sekali bagaimana PJF bisa jalan. Pilihannya harus jalan banget atau jalan," ucap Bakkar Wibowo, Co-Founder Prambanan Jazz Festival saat jumpa media di kantor Rajawali Indonesia, Kamis (1/10).
Keputusan ini diambil setelah serangkaian usaha perizinan dengan tentunya memperhatikan perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Angka pasien positif Covid-19 yang terus melesat menjadi salah satu sebab keputusan berat ini diambil.
“Tadinya akan kami buat sebagai konser hybrid, dapat disaksikan langsung dan secara live streaming,” ujar Anas Alimi, Founder PJF yang hadir melalui tele conference karena alasan kesehatan.
Usaha keras Rajawali Indonesia selaku promotor tidak sia-sia. Serangkaian proses perizinan dan pengkajian yang panjang tersebut setidaknya membuahkan hasil bahwa konser tetap dapat terlaksana.
Bukan hanya terlaksana, tetapi tetap dilaksanakan di Kompleks Candi Prambanan. Pengisi acara akan diboyong ke candi Hindu tersebut.
“Ini salah satu pembeda dengan konser virtual lainnya. Seperti konsep awal, konser tetap dilakukan di Candi Prambanan,” ujar Tovic Raharja, Direktur Utama Rajalawali Indonesia di kesempatan yang sama.
Deretan line up musisi pengisi acara pun berganti. Sekali lagi, dengan alasan keamanan dan waktu tempuh perjalanan, musisi internasional dialihkan ke Prambanan Jazz Festival tahun 2021.
Pelaksanaan konser di Candi Prambanan dilaksankan tanpa penonton karena harus mengikuti jumlah maksimal orang dalam satu tempat. Artis yang kan tampil pun digilir kedatangannya ke lokasi.
Seluruh penampil, kru penampil, kru Rajawali Indonesia, dan siapapun yang hadir di PJVF akan melalui rapid test terlebih dahulu. Sebelum dan selama pelaksanaan acara, dipastikan protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat.
Tidak ingin mengecewakan penonton, siaran konser ini akan diambil gambar dan disiarkan dengan menggunakan teknologi paling canggih.
Sedangkan untuk visual broadcasting akan digarap oleh salah satu penampil di PJVF, Tompi. Penyanyi yang juga seorang dokter ini memang akhir-akhir ini menggarap film layar lebar sebagai sutradara dan beberapa kali didapuk sebagai sutradara video musik.
PJVF 2020 dapat disaksikan melalui platform digital iKOnser, Channel iKonser UseeTV (kanal 459 SD | 949 HD), iKonser Apps, dan UseeTV Go.
Tiket dapat dibeli secara daring di ww.tiketapasaja.com dan secara luring di Silol Kopi & Eatery, Jalan Suroto Nomor 7, Kotabaru.
Tiket dibanderol seharga Rp50.000 per hari dan Rp100.000 per hari untuk mendapatkan official merchandise PJF (tshisrt).
Pemilik tiket PJF 2020 yang memilih untuk tidak mengajukan refund dapat menggunakan tiketnya untuk PJF 2021 yang dijanjikan Bakkar akan menjadi gelaran PJF yang sangat besar jika situasi sudah memungkinkan. PJF 2021 direncanakan akan dilaksanakan 2-4 Juli 2021.
Sementara bagi yang ingin me-refund tiket, pendaftaran diproses hingga 15 Oktober 2020 dengan menghubungi:
- Tiketapasaja.com dan traveloka.com di nomor 0811 2658 322 (WA Only)
- Tiket.com di nomor 0855 1500 878 (WA Only)
- Go-Tix.id di nomor 021 8060 0822
- Silol Kopi & Eatery di nomor 0821 3647 0414 (WA Only)
Layanan tersebut dapat dihubungi pada jam kerja (Senin-Jumat, 10.00-18.00 WIB dan Sabtu 10.00-14.00 WIB).
Mhn bantuannya untuk di sampaikan ke pihak tiketapasaja.com untuk cepat menyelesaikan mslh refund tiket nya, dr smp skrng tidak ada kejelasannya dan tidak bs di hub i, trmksh
Kirim Komentar