Gudeg.net—Bagi yang masih greget jalan-jalan dan eksis selama pandemi ini, bisa coba kongko di kawasan Jalan Pandega Marta. Café baru bergaya Jerman ini unik dan sangat instagenic.
Dari struktur bangunan yang bergaya Jerman, kita bisa dapat sudut cantik untuk berfoto. Ada juga semacam koridor yang dibuat sedemikian rupa hingga tampak seperti berada di salah satu gang di Jerman. Seru, bukan?
“Daheim” sendiri adalah bahasa Jerman untuk “rumah”. Menurut Andhika Yopi, pemilik cafe ini, nama tersebut dipilih karena merefleksikan tempat ini yang tadinya memang rumah tempat tinggal.
“Kami juga berusaha agar tempat ini bisa jadi rumah untuk semua orang. Makanya kami pakai tagline kaffe, kolab, kultur,” jelas Yopi, panggilan akrabnya kepada Gudegnet saat ditemui pekan lalu.
Ketiga hal tersebut diaku Yopi sebagai core business dari café ini. Tidak cuma café, tapi ada co-working space dan juga collaborative space yang diperuntukkan komunitas.
“Jadi kami di sini ingin mempertemukan orang macam-macam. Sebagai meeting point dari berbagai kepentingan dan latar belakang bisa bertemu di sini,” kata Yopi lagi.
Alasan dia memilih Jerman sebagai tema dari café-nya sebagai wujud nostalgia pribadinya. Pria ini menghabiskan satu dekade tinggal dan belajar di Jerman.
Pernak-pernik dan hiasan khas Jerman memang terlihat banyak bertebaran di area café. Pajangan dan pernak-pernik ini dibawa Yopi dari Jerman.
Selain foto-foto cantik, kita bisa juga mencoba mencicipi makanan dan minuman khas Jerman kecuali bir. Speciality Jerman adalah membuat bir.
Mengenai kuliner Jerman, Yopi mengaku masih bimbang antara membuat makanan yang “benar-benar” bercita rasa Jerman, atau “di-Indonesiakan”.
“Kalau makanan barat gitu kan cenderung hambar, ya. Sedangkan di Indonesia sudah terbiasa sama rasa yang kaya,” katanya.
Bagi yang penasaran seperti apa makanan khas Jerman itu bisa coba “Jägerschnitzel” dan “Currywurst”. Jägerschnizel adalah ayam gepuk yang dilapisi tepung roti lalu digoreng. Ayam ini lalu disajikan bersama saus krim jamur dan sayuran.
Sedangkan Currywurst adalah sosis bratwurst khas Jerman yang disiram dengan saus kari. Menu ini juga disajikan dengan sayuran.
Ada tiga macam saus bisa kita pilih untuk menemani schintzel maupun wurst. Selain saus Jäger, ada juga saus Cream Pepper, dan saus Balkan. Ketiga saus ini relatif khas di Jerman.
Di masa depan akan ada banyak pilihan kue-kue khas Jerman yang jarang kita temukan di tempat lain.
Untuk makanan penutup bisa mencoba “Bayrische Crème”, puding krim vanila lembut dengan saus stroberi khas Bavaria.
Berbagai varian kopi tentu dapat kita temukan pula di sini. Menurut Yopi, salah satu favorit pengunjung Daheim adalah “Avocado Latte”, kopi dengan susu dan alpukat.
Varian nonkopi pun banyak, favorit Gudegnet adalah “Apfelschorle”, soda apel yang segar dan nikmat. Satu lagi yang layak dicoba adalah “Royal Sparkling”, olahan rempah segar dengan soda à la Daheim.
Beberapa jenis kopi didatangkan langsung oleh Yopi dari roastery Jerman. Kopi-kopi ini adalah jenis khas yang ditemui di kedai kopi di Jerman. Namun karena pengiriman yang kadang terhambat, kopi-kopi ini hanya tersedia di saat tertentu saja.
Yopi berencana akan membuka open brewing bar. Di bar terbuka ini, peminat kopi dapat membuat kopinya sendiri dengan cara manual brew yang alatnya akan disediakan oleh Daheim.
Tempat yang pertama kali buka di awal puasa ini berlokasi di Jalan Pandega Marta No.39, Manggung, Caturtunggal, Depok. Tidak sulit menemukan tempat ini jika sudah berada di Jalan Pandega Marta.
Buka setiap hari dari pukul 12.00-22.00 WIB, tempat parkir di sini cukup mumpuni untuk menampung mobil dan motor walaupun tidak terlalu luas. WiFi dan musala pun sudah tersedia, jadi jangan ragu untuk kongko berlama-lama. Patuhi protokol kesehatan ya, cuci tangan sebelum masuk.
Kirim Komentar