Gudeg.net- Walaupun meniadakan rangkaian Hajad Dalem Muludan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tetapi Keraton Yogyakarta tetap akan malaksanakan sejumlah tradisi bagi kalangan internal.
Tradisi yang tetap akan dilakukan diantaranya membagikan makanan ringan yang merupakan bagian dari gunungan Garebeg Mulud serta ritual Undik-undik.
“Meskipun ditiadakan, keraton akan tetap melakukan prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton, tanpa mengurangi esensi dan filosofi Garebeg sebagai bentuk konsistensi pelestarian budaya,” ujar Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono pada siaran persnya yang diterima Gudegnet, Jumat (16/10).
Sedangkan untuk ritual undik-undik yang biasa dilakukan saat prosesi Kondur Gangsa juga tetap akan dilakukan sebagai sedekah dari Raja Keraton Yogyakarta.
“Meski tidak ada prosesi Kondur Gangsa, udhik-udhik akan tetap kami bagikan untuk internal keraton bersamaan dengan prosesi pembagian rengginang pada tanggal 12 Mulud Jimakir 1954 atau 30 Oktober 2020,” jelasnya.
Keraton melalui KHP Nitya Budaya juga akan menggelar pameran temporer bertemakan Sri Sultan Hamengku Buwono II secara daring dan luring mulai 22 Oktober 2020 hingga Januari 2021.
Tujuan dari diadakan pameran tersebut agar proses pembelajaran budaya seputar Keraton Yogyakarta tidak terhenti walau di tengah pandemi.
Di samping itu, segala kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta masih diliburkan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.
Namun demikian, pada masa pandemi ini, Keraton Yogyakarta tetap menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti.
Selama pandemi, KHP Kridhomardowo yang bertugas mengelola seni pertunjukan di Keraton Yogyakarta tetap memproduksi konten terkait budaya dan disiarkan secara daring.
Konten budaya tersebut di antaranya adalah lomba tari online Beksan Nir Corona, Tutorial Tayungan, Tutorial Macapat, dan Uyon-uyon Hadiluhung.
Dengan adanya konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan dan sajian budaya yang dapat dinikmati masyarakat walau tetap berada di rumah.
Kirim Komentar