Gudeg.net - Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (BEM FISIP UAJY), menggelar webinar “KPU Goes to Campus”, Senin (30/11).
Acara ini digelar untuk mensosialisasikan kepada anak muda, khususnya yang berada di DIY dan sekitarnya, terkait tahapan-tahapan pemilu di masa pandemi ini dan pentingnya menggunakan hak suara atau berpartisipasi di dalam pemilu.
Digelar menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan live streaming YouTube, acara ini mengambil tema ‘Pilkada: Anak Muda dan Demokrasi di Tengah Pandemi’. Hadir empat pembicara yakni Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UAJY, Lukas S. Ispandriarno; Dekan FISIP UAJY, FX. Bambang Kusumo Prihandono; Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU DIY, Wawan Budiyanto; dan Presiden BEM FISIP UAJY, Rustiningsih Dian Puspitasari. Webinar ini dihadiri oleh 150 peserta yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
“Semoga sosialisasi melalui webinar ini para warga DIY mengetahui dan memahami informasi tata cara pemilu di masa pandemi ini. KPU DIY telah membuat alur pemungutan suara yang disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sehingga diharapkan masyarakat dapat tetap berpartisipasi di dalam pemilu, terkhusus Pilkada DIY yang akan digelar tanggal 9 Desember 2020 mendatang,” kata Wawan Budiyanto.
Sementara itu, Lukas meninjau dari pemikiran teoritis bahwa Pemilu merupakan tempat berpijak bagi sebuah pemerintahan yang demokratis. Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan fundamental haruslah dihormati dalam tata kelola pemerintah demokrasi.
“Partisipasi, otonomi, dan kesetiaan adalah tiga pilar utama yang harus dimiliki oleh anak muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Memilih untuk keberlangsungan hidup sebuah masyarakat selama lima tahun ke depan, secara independen dan dewasa, serta memilih karena kepedulian dan rasa cinta terhadap negaranya,” ungkap Lukas.
Rustiningsih meninjau dan mewakili sisi anak muda dengan memaparkan sikap anak muda dalam menyikapi dunia politik. Rusti juga menjelaskan alasan-alasan yang menjadi penyebab anak muda memiliki ‘sikap yang tumpul’ dalam menghadapi dunia politik.
“Anak muda masih dianggap sok tahu ketika menanggapi isu atau permasalahan yang berhubungan dengan politik, kritisnya anak muda jarang didengarkan, pendidikan politik tidak berkelanjutan. Ketiga hal inilah yang membuat anak muda memiliki sikap tumpul dalam menghadapi politik,” paparnya.
Kirim Komentar