Gudeg.net - Sekolah Tumbuh menggelar “Talk and Share : Anak Mandiri Belajar saat Pandemi. Bisa kok!”. Lewat acara ini sekolah tersebut menyemangati para orang tua untuk menumbuhkan regulasi diri anak, agar mampu mandiri di berbagai situasi.
Pamdemi Covid-19 telah bergulir selama hampir setahun. Kondisi ini merubah banyak hal, termasuk sistem belajar di semua jenjang pendidikan.
Menghadirkan Psikolog Keluarga, Alissa Wahid dan Pemimpin Redaksi kumparanMOM, Prameshwari Sugiri, "Talk and Share" mengupas tentang bagaimana perubahan tersebut dapat membuahkan banyak hal positif di setiap keluarga, terutama dalam mendampingi anak belajar.
Alissa memaparkan, terdapat banyak perbedaan kondisi di rumah ketika sebelum pandemi dan selama pandemi. Muncul pendapat bahwa orang tua di rumah lebih galak dibandingkan guru.
Hal tersebut menurutnya sangat wajar, karena hubungan orang tua dan anak sangat dekat sehingga akan menjadi apa adanya. Bahkan selama pandemi, ruang psikologis orang tua menjadi lebih kecil karena 24 jam bersama anak, sehingga sumbu emosi lebih pendek.
"Padahal ketika kita akan membangun regulasi diri pada anak, kita perlu menciptakan relasi orang tua dan anak (relasi parental) dan relasi ayah ibu (relasi marital)," kata Alissa dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Kamis (4/2).
Masalah yang ada pada saat pandemi, lanjut Alissa, sebenarnya bukan masalah baru, melainkan masalah yang sudah ada sebelumnya namun menjadi lebih nampak, seperti masalah kemandirian, komunikasi, pembagian peran, gaya belajar, dan sebagainya.
Menurut Alissa, anak juga perlu berlatih banyak hal untuk menunjang area perkembangannya, seperti menyelami nilai-nilai kehidupan dengan cara menolong sesama, mengembangkan karakter untuk jujur, mengembangkan diri dalam kecakapan hidup untuk mengelola emosi, mengambil keputusan, dan disiplin diri.
"Pada saat pandemi ini misalnya, orang tua dapat mengajarkan kepada anak untuk membuat keputusan akan tugas-tugasnya, mana yang bisa dikerjakan sendiri, mana yang perlu bantuan orang tua, mana yang lebih mendesak," katanya dalam acara yang digelar Sabtu (30/1) tersebut.
Sementara itu Prameshwari menambahkan, banyak cara untuk membantu anak agar konsisten dan mandiri dalam belajar, salah satunya dengan kontrak harian yang dibuat bersama anak.
Talk and Share merupakan agenda Open House Sekolah Tumbuh Tahun Pelajaran 2021/2022. Hingga saat ini, Sekolah Tumbuh telah membuka pendaftaran gelombang kedua untuk siswa baru Tahun Pelajaran 2021/2022.
Direktur Sekolah Tumbuh, KPH Wironegoro dalam sambutannya menyampaikan, ketika pembelajaran tatap muka belum memungkinkan, diperlukan ekosistem yang baik di mana terlibat pemerintah, orang tua dan sekolah. Para guru sendiri diharap mempunyai karakter adaptif dan inovatif.
Kirim Komentar