Seni & Budaya

''The Wanderlust'': Menjelajahi Keresahan dan Harapan Galih Reza Suseno

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 17 Februari 2021 22:00
''The Wanderlust'': Menjelajahi Keresahan dan Harapan Galih Reza Suseno
"Equilibrium". Akrilik on Canvas, 170x240 cm. Salah satu karya Galih Reza Suseno di pameran "The Wanderlust"-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Berada di ruangan yang sama dengan sekumpulan karya Galih Reza Suseno seperti berada di dalam dongeng atau cerita fiksi ilmiah. Penuh ledakan warna, bentuk, dan cerita.

Hasrat berkelana Galih membawanya pada perjalanan yang kini kita nikmati dalam bentuk 19 buah karya dalam pameran berjudul “The Wanderlust”.

Ikut terimbas pandemi layaknya semua manusia di muka bumi ini, perjalanan Galih bukan berkelana ke luar rumah. Namun perjalanan ke dalam dirinya.

“Karya-karya yang baru ini merupakan sebuah kontemplasi dan harapan dia kepada dunia,” terang Georgius Amadeo, Manager Public Relation & Supervisor Program Srisasanti Syndicate kepada Gudegnet, Sabtu (13/2).

Galih Reza Suseno The Wanderlust Trida

Amadeo mengungkapkan, Galih ingin dunia menjadi lebih baik. Pengkaryaannya merupakan suatu proses kontemplasi di mana Galih melihat dari dirinya ke dalam, lalu dari dalam ia ingin melihat dunia di luar seperti apa.

Karyanya yang bercorak dekoratif dan figuratif membuat gaya surealisme Galih semakin terasa. Ditambah teknik plototan yang ia gunakan secara tidak lazim membuat karya-karyanya benar-benar secara harfiah ‘muncul’.

Karya lukisan dua dimensi seniman kelahiran 1990 ini memiliki kekhasan tekstur. Bahkan disebutkan oleh Lily Elserisa, penulis catatan kuratorial dan pembuka untuk pameran, Galih memiliki gestur tiap kali selesai berkarya, yakni menyentuh dan meraba tekstur yang muncul dalam karya-karyanya.

Galih Reza Suseno The Wanderlust Trida

“Karyanya memang sulit untuk dirasakan, direspon hanya dilihat melalui digital. Jadi kita benar-benar harus datang ke galeri untuk tahu, wah, ternyata berbeda dari sisi sini dan sisi sana,” ujar Amadeo lagi.

Teknik plototan merupakan ciri khas maestro lukis Indonesia, Affandi. Namun tidak seperti Affandi yang sangat bebas dengan guratannya, Galih menggunakan teknik ini dengan keteraturan dan detail.

Penggunaan teknik plototan seperti Galih kontradiktif dengan apa yang menjadi pemahaman mengenai teknik plototan selama ini. Plototan selalu dipahami sebagai teknik yang ekspresionis, emosional, dan naif.

“Lukisan-lukisannya (Galih) tidak naif sebab ia selalu memilki maksud dengan membentuk figur yang nyata maupun yang deformatif,” tulis Lily.

Galih Reza Suseno The Wanderlust Trida

Pameran ini juga menjadi kali pertama Galih memamerkan karya tiga dimensi dengan menggunakan material-material yang asing baginya, resin dan epoclay.

Instalasi pertamanya ini tetap memakai warna-warna yang cerah dan ceria. Berbentuk semacam virus, karya yang diberi judul “The Symptom” merupakan representasi virus corona.

Galih Reza Suseno The Wanderlust Trida

Pameran yang dipersembahkan oleh Kohesi Initiatives ini berlangsung pada tanggal 15 Februari hingga 28 Maret di Tirtodipuran Link, Jalan Tirtodipuran No. 50, Yogyakarta.

Pameran buka pukul 12.00-18.00 WIB setiap Selasa-Minggu. Pengunjung tidak dipungut biaya namun harus menjalankan protokol pencegahan Covid-19 seperti memakai masker setiap saat, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan menjaga jarak.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    100% Musik Indonesia, Cinta Musik Indonesia.


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini